Kondisi Terkini Gunung Tangkuban Perahu yang Meletus
- Twitter @BNPB_Indonesia.
VIVA – Gunung Tangkuban Perahu, gunung api aktif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat erupsi.
Berikut ini evaluasi aktivitas gunung Tangkuban Perahu, dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Secara visual, aktivitas permukaan satu bulan terakhir didominasi oleh embusan asap dari kawah utama Kawah Ratu dengan ketinggian sekitar 15 - 150 meter dari dasar kawah, bertekanan lemah hingga sedang dengan warna putih dan intensitas tipis hingga tebal.Â
Erupsi terjadi pada 26 Juli 2019 pukul 15:48:18 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 2284 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna abu tebal kehitaman condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.
Secara seismik, aktivitas gunung Tangkuban Perahu masih didominasi oleh gempa-gempa yang mencerminkan aktivitas di kedalaman dangkal berupa gempa embusan.Â
Setelah erupsi terjadi, rekaman seismik didominasi oleh tremor menerus dengan amplitudo maksimum 2-32 mm (dominan 15 mm). Terekamnya tremor ini berkaitan dengan pelepasan tekanan berupa hembusan-hembusan yang terjadi sampai saat ini.
Secara deformasi, dalam satu bulan terakhir gunung Tangkuban Perahu mengalami inflasi kecil bersifat lokal. Data deformasi masih mengindikasikan aktivitas gunung Tangkuban Perahu masih belum stabil.
Secara geokimia gas, di area sekitar Kawah Ratu menunjukkan telah terjadi peningkatan kandungan gas vulkanik H2S dan SO2 pada tanggal 10 Juli 2019. Kandungan gas vulkanik semakin meningkat pada tanggal 13 Juli 2019, namun hasil pengukuran konsentrasi gas-gas tersebut setelah pukul 12:00 WIB, sudah cenderung menurun lagi secara cukup signifikan.
Pengukuran gas terakhir tanggal 21 Juli 2019 menunjukkan konsentrasi gas masih berfluktuasi dan cenderung menurun. [mus]