Khofifah Sebut Bakal Ada LRT di Jembatan Suramadu
- U-Report
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membeberkan, salah satu konsep pengembangan wilayah Surabaya Madura (Suramadu). Untuk mendukung konektivitas di wilayah tersebut, khususnya Madura, direncanakan ada fasilitas Light Rail Transit (LRT).
Hal itu diungkapkan Khofifah usai rapat koordinasi tentang Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) di kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta. Dikatakannya, fasilitas transportasi itu bakal disiapkan dalam rancangan Indonesia Islamic Science Park.
Untuk nilai investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan Indonesia Islamic Science Park dia belum bisa memperkirakan. Namun, pengembangan setidaknya dibagi dalam tiga tahap.
"Kita siapkan desainnya ada floating market (pasar terapung). Kita siapkan desainnya LRT. Memang kita butuh LRT, karena kalau 101 hektare (luas yang direncanakan), orang mau jalan butuh berapa hari di situ," kata Khofifah, Kamis 25 Juli 2019.
Dia mengaku sudah banyak mendapatkan tawaran dari investor untuk bekerja sama dalam pembangunan Indonesia Islamic Science Park tersebut. Bahkan investor dari negara di Timur Tengah.
"Yang sudah menawarkan untuk berinvest lumayan banyak, ada dari middle east country, dari china, dari konsorsium yang mau jadi leading sector untuk menyiapkan dana dalam proses penyiapan pembangunan Indonesia Islamic Science Park," kata Mantan Menteri Sosial itu.
Tak hanya itu, lanjut dia, pelaku bisnis besar di sektor pariwisata dalam negeri juga berpesan agar tetap diikutsertakan dalam pengembangan kawasan tersebut. "(Dia) juga pesan, kami jangan ditinggal," ungkapnya.
Dia menegaskan, banyak peluang investasi dalam pengembangan wilayah di Madura. Pembangunan Madura dinilai bisa menyaingi wisata lainnya di Jawa Timur seperti Selingkar Wilis, Selingkar Ijen, Selingkar Bromo Tengger Semeru (BTS).
"Kita ingin menambahkan selingkar kepulauan Sumenep. Ini karena ada gili yang oksigennya terbaik kedua di dunia, dan ada gili yang indah karangnya, koralnya tidak kalah dengan yang ada di raja ampat. Kita ingin ada satu kesatuan dengan perluasan peta untuk pariwisata baru Selingkar Kepulauan Sumenep," ujarnya.