Kebakaran Gunung Panderman Bikin Satwa Migrasi
- VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)
VIVA – Kebakaran Gunung Panderman di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, membuat satwa di kawasan itu bermigrasi mencari tempat aman, agar terhindar dari si jago merah. Gunung Panderman, merupakan habitat dari Elang Jawa, monyet, babi hutan, dan ayam alas.
"Laporan petugas di lapangan, monyet sudah banyak ditemukan turun ke hutan produksi getah pinus," kata Kepala Administrasi Perhutani Malang, Hengki Herwanto, Selasa 23 Juli 2019.
Hengki mengatakan, hal alamiah bila hewan turun ke hutan lindung karena puncak gunung dan lereng sisi timur dan utara terbakar. Mereka mencari perlindungan, karena habitatnya terbakar. Namun, sejauh ini belum ada laporan satwa yang turun hingga ke pemukiman warga.
"Kalau terbakar di atas, hewan termasuk monyet otomatis turun. Sejauh ini, belum sampai ke pemukiman. Yang jelas, kebakaran ini membuat polusi udara, tumbuhan kecil mati, habitat satwa terganggu, dan tanah rusak," ujar Hengki.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan, kebakaran ini membuat satwa endemik Gunung Panderman meninggalkan habitatnya.
Pantauan di lapangan dari personel BPBD, satwa ini lari ke arah Gunung Buthak dan Gunung Kawi. "Mereka tidak memasuki hutan produksi, karena ada aktivitas warga yang menjaga getah pinus," ujar Rochim.
Rochim mengungkapkan, selama operasi pemadaman yang berlangsung tiga hari sejak Minggu malam, 21 Juli 2019 tidak ditemukan satwa yang mati karena kebakaran.
Dia meyakini, satwa-satwa itu bermigrasi ke gunung di sisi selatan Gunung Panderman, yakni Gunung Buthak dan Gunung Kawi. "Target kami tujuh hari dalam operasi pemadaman Gunung Panderman ini," kata Rochim. (asp)