Asap Kebakaran Gunung Panderman Tak Mengarah ke Permukiman
- VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)
VIVA – Tim gabungan pemadam kebakaran Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur memastikan asap kebakaran hutan tak sampai mengarah ke permukiman warga yang tinggal di lereng gunung.
"Tidak sampai ke permukiman warga. Arah angin menuju ke barat dan selatan, nah kebetulan itu kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Kalau ke timur dan utara ada kekhawatiran karena di situ permukiman warga," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, Selasa, 23 Juli 2019.
Rochim mengatakan, tim dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur pun telah melakukan kajian lingkungan, kemarin. Hasilnya, udara di Kota Batu tetap dinyatakan sehat oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Jatim, meski lahan gunung yang terbakar cukup luas yakni, 60 hektare lebih.
"Beruntung tidak sampai mengganggu atau membahayakan kesehatan warga. Kemarin dari DLH Pemprov Jatim memastikan hasil kajian ilmiahnya tidak ada gangguan asap ke warga," tutur Rochim.
Saat ini, total luasan lahan yang masih terbakar diperkirakan kurang dari 20 persen. Operasi pemadam kebakaran ini melibatkan 250 personel dari BPBD, Perhutani, TNI, Polri, dan relawan dari berbagai komunitas.
Pemerintah Kota Batu menargetkan tujuh hari untuk fokus pemadaman. "Kami ingin memastikan bara api benar-benar padam agar tak ada kebakaran susulan. Ada sebagian petugas yang terus memantau dengan menutup tanah sampai tujuh hari ke depan," ujar Rochim.
Rochim mengungkapkan, proses pemadaman Gunung Panderman hanya menggunakan cara manual yakni, dengan menggunakan cangkul dan sabit.
Selain itu, untuk menggunakan metode sekat bakar, ilaran maupun bakar balik, tim gabungan juga kesulitan karena medan yang curam justru membahayakan nyawa tim gabungan.