Sempat Dituding Gila karena Beli Burung Merpati Rp1 Miliar
- abc
"Karena sekali lomba itu, bisa 2 hari dan 9 babak. Kadang burung cuma kerja sampai 4 babak, tetapi burung ini kinerjanya stabil minimal masuk 20 besar setiap perlombaan. Apalagi ini tingkat nasional. Burungnya dari berbagai daerah dan burung bagus semua. Dalam 10 tahun terakhir yang saya amati, baru 2-3 burung yang seperti ini." tuturnya kepada wartawan ABC Indonesia Iffah Nur Arifah.
Keputusan Robby membeli burung Jayabaya seharga 1 rumah ini sempat dipertanyakan kerabat dan temannya. Tidak sedikit yang mempertanyakan kewarasannya.
"Temen saya bilang, elo waras? Elu sadar gak pas "nge-deal? tapi ini hobi kita dan kita yang nilai seberapa pantas harganya. Menurut saya burung ini unik dari segi kinerja dan prestasi dan tidak banyak burung seperti ini, keunikan ini yang kita tidak bisa nilai harganya." tegasnya.Â
"Kalau saya mau bisniskan, saya udah gampang. Telurnya aja udah ada yang bersedia bayar Rp 100 juta sepasang, tapi saya gak jual. Sebagai penghobi saya suka lihat burung kerja dan melihat mereka ketika diadu, ketangkasannya, dia mendarat, disitulah seninya." tambah Robby.
Pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini menambahkan, usia Jayabaya saat ini baru sekitar 2-3 tahun, jadi masa produktifnya sebagai burung aduan masih cukup panjang.
Karena pada umumnya, burung merpati aduan kinerjanya menurun dan memasuk masa pensiun pada usia 5-6 tahun.
Merpati Jayabaya yang berharga Rp 1 miliar menjadi burung termahal di Indonesia.