TGPF Jelaskan Munculnya Nama Iwan Bule dalam Kasus Novel
- Istimewa
VIVA – Tim Gabungan Pencari Fakta (TPF) kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan menjelaskan munculnya nama Komjen Mochamad Iriawan yang dalam kasus yang sudah dua tahun lebih belum terungkap ini.
Salah satu anggota tim pencari fakta, Hendardi, mengatakan pihaknya mendatangi Iriawan untuk sekedar berbincang-bincang terkait kasus Novel. Pasalnya, Iriawan masih menjabat Kapolda Metro Jaya saat peristiwa itu terjadi.
"Menyangkut Pak Iriawan, ada penggiringan opini tentang keterlibatan elite. Kami tidak akan membenarkan yang tidak benar, tidak bisa dipaksa (membenarkan) si A pelaku, si Jenderal B otak daripada penyerangan," kata Hendardi di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2019.
Hendardi mengatakan, pihaknya tak menyebutkan ada keterlibatan pria yang dikenal dengan panggilan Iwan Bule itu dalam kasus Novel. Klarifikasi yang dilakukan pada Iriawan hanya untuk menanyakan hubungan yang terjalin antara Iwan dan Novel.
"Yang berkaitan berhubungan di Polda Metro Jaya karena yang bersangkutan (Novel) diperkenalkan seseorang kepada Pak Iriawan, wajar saja, pertemuan biasa saja," jelasnya.
Hendardi mengatakan, setiap pertemuan yang dilakukan Novel dan Iriawan selalu ada saksi. Dan pihaknya telah memeriksa saksi yang mengetahui soal pertemuan mereka.
Anggota TGPF lainnya yaitu Ifdhal Kasim mengatakan, dirinya pernah menyambangi Novel di KPK sekedar berbincang-bincang terkait kasusnya. Saat pertemuan itu, Novel pun mengklarifikasi pernyataannya yang menyebutkan jika Iriawan pernah menyampaikan jika ada orang yang sedang mengawasinya.
Menurut Ifdhal, pernyataan itu justru disampaikan Novel kepada Iriawan.
"Kami klarifikasi pernyataan Pak Novel di dalam berita acara pada 14 Agustus 2017 di depan penyidik Polri, dia mengatakan bahwa seakan-akan Pak Iriawan memberi informasi ke Novel rumahnya diawasi oleh seseorang," ujarnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menambahkan, hubungan Novel dan Iriawan adalah senior dan junior di kepolisian. Pertemuan yang dilakukan keduanya pun merupakan hal yang wajar terjadi.
"Ada pertanyaan, informasi tidak tahu dari mana Pak Komjen Iriawan waktu itu ngobrol dengan Pak Novel Baswedan itu biasa di dalam hubungan senior junior, Pak Novel juga mantan polisi, junior kami," ujarnya.
Sebelumnya, TGPF menyampaikan rekomendasi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Namun, tim pencari fakta telah gagal mengungkapkan siapa dalang dibalik penyiraman Novel.
Investigasi enam bulan yang dilakukan hanya memaparkan tentang enam kasus high profile yang kemungkinan berkaitan dengan kasus penyiraman Novel. Tujuan penyiraman hanya untuk membuat Novel menderita dan kesulitan-kesulitan mencari fakta di lapangan.
Hasil rekomendasi itu pun nanti akan ditindaklanjuti oleh tim tekhnis yang dipimpin oleh Kabareskrim Mabes Polri Komjen Idham Azis.