Lima Orang Meninggal Akibat Gempa Halmahera Selatan
- VIVA/Ifan Beto
VIVA – Sebanyak enam orang meninggal diidentifikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pascagempa yang terjadi di Halmahera Selatan, pada Minggu, 14 Juli 2019. Lima korban tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian.
"Lima orang meninggal akibat reruntuhan. Satu korban meninggal dunia, Saima (90), warga Nyonyifi meninggal dunia di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur," kata Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 17 Juli 2019.
Sementara itu, Agus menambahkan, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat. BNPB mengirimkan 1 unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya.
"Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi," ujarnya.
Selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal. Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan.
Sejauh ini Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.
"Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 - 21 Juli 2019," katanya. (ase)