Masyarakat Bali Mulai Beres-beres Puing Bangunan Akibat Gempa

Pasca-gempa Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Pasca-gempa tektonik berkuatan 6,0 magnitudo di Bali, Selasa, 16 Juli 2019, warga mulai berbenah dengan membereskan puing-puing kerusakan bangunan. Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, terdapat 47 titik kerusakan.

Gempa 7,1 SR Guncang Ibu Kota Nepal

Reporter tvOne, Alfani Sukri melaporkan aktivitas masyarakat sudah mulai berangsur normal. Sebagian masyarakat membereskan puing-puing bangunan yang berserakan seperti rumah tempat tinggal, sekolah, sampai pura.

Salah satu daerah yang bangunannya mengalami kerusakan cukup banyak ada di Nusa Dua. Terdapat bangunan sekolah yang rusak namun tidak parah. Kerusakan dengan jatuhnya genting plafon serta retaknya dinding tembok.

Gempa Bumi 6,3 SR Guncang El Salvador, Terasa hingga ke Guatemala

"Kegiatan sekolah SD ini diliburkan. Wali murid tampak ikut membersihkan puing-puing akibat gempa yang terjadi kemarin," kata Alfani dalam laporannya di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Rabu, 17 Juli 2019.

Masyarakat Bali dilaporkan tak mengungsi dan lebih memilih kembali ke rumah masing-masing. Alasannya karena kerusakan rumah tidak berat.

2025 Tahun Ular Kayu, Indigo Ini Ramal Hal Mengerikan yang Terjadi di 2025

Hingga Rabu pagi tadi pukul 06.00 Wita, pascagempa utama Selasa kemarin, BMKG mencatat sebanyak 9 kali gempa susulan. Skala gempa susulan ini mengecil dengan kisaran 2 sampai 3 magnitudo.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Bali, Selasa pagi, 16 Juli 2019. Getaran gempa cukup keras dirasakan warga. Akibatnya, sejumlah warga terpantau berhamburan ke luar rumah.

Laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, kekuatan gempa 6,0 magnitudo terjadi pada pukul 07.18 WITA. Gempa ini tak berpotensi tsunami. Gempa juga sudah dimutakhirkan menjadi 5,8 magnitudo.

Ilustrasi gempa bumi

Korban Tewas Akibat Gempa Dahsyat di Tibet Mencapai 95 Orang

Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 95 orang di Tibet, pada Selasa, 7 Januari 2025, dan menyebabkan banyak orang lainnya terperangkap.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025