Pidato Visi Indonesia, Pakar Analisis Jokowi Mau Moncer di Pembangunan
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato visi misi untuk Indonesia lima tahun ke depan di Sentul, Bogor, Minggu malam, 14 Juli 2019. Setidaknya, ada lima poin yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya terkait sektor pembangunan ekonomi sampai sumber daya manusia.
Pakar komunikasi dari Lembaga Pemantauan Media Sosial PoliticaWave, Sony Subrata menganalisis kehebohan yang sempat terjadi di masyarakat seperti media sosial pasca-Jokowi menyampaikan pidato visi misinya.
Ia menyebut, ada gambaran eks Gubernur DKI itu ingin lebih baik soal kebijakan di sektor ekonomi dibandingkan periode pertama. Di periode pertama, Jokowi fokus menggenjot pembangunan infrastruktur seperti pembangunan tol sampai bandara.
"Pidato Jokowi yang berapi-api ini menunjukkan ia mau menolak dan akan menghilangkan semua penghalang yang mengganggu pembangunan Indonesia," kata Sony dalam keterangannya, Senin, 15 Juli 2019.
Sony menekankan, sebagian netizen di medsos mengapresiasi komunikasi Jokowi menyampaikan pidatonya. Di periode kedua, tugas lebih berat menanti mantan Wali Kota Solo itu di sektor ekonomi pembangunan.
Apalagi keinginan Jokowi membangun sumber daya manusia sampai pembenahan birokrasi yang selama ini punya persoalan. Menurutnya, harapan masyarakat yang disampaikan lewat medsos kepada Jokowi di periode kedua cukup tinggi.
"Banyaknya dukungan warganet Indonesia terhadap pidato politik Jokowi yang berapi-api ini menunjukkan pemerintahan era Jokowi berhasil menjangkau semua lapisan masyarakat" tuturnya.
Dari sisi media sosial, ia menambahkan pidato Jokowi sempat menjadi trending topik dengan tagar #VisiIndonesia. Buktinya hingga Minggu malam, 14 Juli 2019, pukul 23.25 WIB, #VisiIndonesia bercokol di posisi teratas Twitter.
"Sampai jam 23.15 WIB, Trending Topic Indonesia teratas adalah #VisiIndonesia dengan jumlah 14.400 percakapan di Twitter. Mengalahkan semua percakapan lain," jelas Sony.
Sebelumnya, dalam pidato visi misi untuk lima tahun ke depan, presiden petahana menyampaikan lima pesan. Pertama, pembangunan infrastruktur dilanjutkan. Kedua, permudah investasi dengan memperbaiki regulasi yang ada. Lalu, ketiga soal pembangunan SDM. Serta keempat dan kelima yaitu menyangkut pembenahan birokrasi serta penggunaan APBN. [mus]