Mendikbud Larang Perpeloncoan Murid Baru
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, meminta semua sekolah agar memastikan tak ada lagi praktik pelonco terhadap para murid baru dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Ia menegaskan perpeloncoan harus disetop.
"Tidak boleh ada perpeloncoan. Justru yang mau kita hindari betul adalah tidak ada perpeloncoan," kata Muhadjir saat meninjau langsung Sekolah Dasar Muhammadiyah 5 Jakarta di Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Senin 15 Juli 2019.
Dalam kunjungan hari ini ada program yang dinilainya positif untuk siswa. Ia mencontohkan adanya program kakak asuh dan adik asuh sehingga setiap murid senior dilatih untuk bertanggung jawab dalam membimbing adik-adiknya yang baru.
"Saya kira ini adalah cara yang baik untuk menghindari bullying. Ingat anak yang baru ini kan baru masuk di lingkungan baru perlu beradaptasi mudah-mudahan kakak-kakaknya juga bisa melakukan itu," ujar Muhadjir.
Untuk itu, dia meminta kepada para guru yang ada di lingkungan sekolah untuk memberikan bekal kepada para kakak kelas di sekolah ini. Menurutnya, pihak sekolah jangan melepas begitu saja.
"Ini merupakan langkah yang sangat bagus. Saya anjurkan semua sekolah juga melakukan program ini dan saya tau juga banyak sekolah yang sudah melakukan juga," katanya.
Muhadjir juga meminta agar masa pengenalan siswa ini dapat dilakukan di hari Sabtu atau Minggu. Cara ini bisa diterapkan terhadap sekolah-sekolah yang sudah memberlakukan lima hari sekolah.
"Karena terlalu banyak yang harus dikenalkan kepada peserta didik anak anak baru terhadap perhatian lingkungan bukan fisik terutama adlah kultur, budaya sekolah itu," ujarnya.
Mendikbud pun menyerahkan MPLS ini kepada masing-masing kepala sekolah dan setiap sekolah ada wakil bidang kesiswaan itu sendiri. "Saya minta betul-betul bertanggungjawab kalau perlu 24 jam harus dipantau dan dievaluasi setiap hari dan saya sarankan supaya pengenalan lingkungan sekolah," tuturnya. (ren)