BKSDA Teliti Bangkai Paus Muda yang Mati di Pantai Lumajang

Paus mati dan terdampar di pantai Lumajang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah VI Probolinggo, telah mengambil sampel tulang paus yang ditemukan mati terdampar di Pantai Bambang, Dusun Rekasan, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu, 13 Juli 2019. Tulang akan diteliti untuk mengetahui sebab matinya mamalia itu.

Bukan Bitcoin, Volume Transaksi Koin Meme Ini Mencapai 60,9 Miliar Token

Paus nahas itu ditemukan seorang warga bernama Siyo (47), Kamis pagi, 11 Juli 2019. Saat hendak ke sawah, dia melihat benda besar teronggok di pantai disertai bau menyengat.

Setelah didekati, benda itu adalah paus yang telah mati karena terdampar. Petugas dan warga kemudian mengubur paus itu.

Uskup Paskalis Syukur dari Bogor Tolak Diangkat sebagai Kardinal oleh Paus

Kabar matinya paus tersebut didengar pihak BKSDA. Sampel tulang dan bagian tubuh bangkai paus sepanjang 10,2 meter itu kemudian diambil untuk diteliti.

"Menurut identifikasi kami, bangkai paus ini merupakan jenis Paus Bungkuk yang kemungkinan masih muda," kata petugas BKSDA, Irsan Lubis.

Kunjungan Paus Fransiskus Tunjukkan Identitas RI sebagai Bangsa Berbhinneka

Temuan paus mati di pantai itu bukan yang pertama kali. Lubis menjelaskan, pada Oktober 2018, ditemukan pula seekor paus mati dengan panjang 20 meter dan berat 20 ton.

"Ditemukan terdampar di Pantai Kajaran, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Arsal Sahban mengatakan, tim BKSDA mengambil sampel tulang untuk diteliti dan diketahui secara pasti jenis paus apa yang ditemukan mati itu.

"Untuk selanjutnya BKSDA akan mengirimkan data terkait bangkai ikan paus tersebut ke BKSDA provinsi guna penanganan lebih lanjut," katanya.

Arsal mengaku pihaknya memberi atensi atas peristiwa itu dan siap bersinergi dengan instansi terkait guna mendalami apa penyebab matinya paus itu. Kepolisian menunggu tindak lanjut dari BKSDA.

"Kalau seandainya semua bagian paus itu diperintahkan diangkut ke Bogor (BKSDA pusat), berarti ada kemungkinan untuk dilakukan penelitian sebab kematiannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya