Greenpeace Indonesia: Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia
- timesindonesia
Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu menuturkan bahwa Jakarta menempati kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Menurutnya, hal tersebut kemungkinan bisa terjadi karena selama ini para penguasa (pemerintah) bersikap apatis terhadap kebersihan udara.
Oleh karenanya, Bondan mengimbau pemerintah segera menyediakan perangkat pemantauan polusi udara. Agar bisa diketahui sampai sejauh mana perkembangan polusi udara yang sehat maupun tidak sehat. Sehingga antisipasi bisa dilakukan.
"Kualitas udara Jakarta kian memburuk di ulang tahunnya yang ke-492. Selama dua pekan terakhir, di antaranya dari 19-27 Juni," tutur Bondan saat ditemui jurnalis di depan Gedung PN Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
Bondan menambahkan, berdasarkan data Indeks kualitas udara (AQI), kualitas udara ibu kota sudah dianggap masuk pada ranah emergency (gawat darurat bagi kesehatan masyarakat). Sehingga Pemerintah dituntut hadir sebagai solusi dalam kasus tersebut.
Ke depan Bondan berharap, Gubernur Anies Baswedan bisa menyadari tentang kesehatan masyarakat di jalur udara tersebut, dengan memperhatikan secara khusus dan memantau perkembangan udara di ibu kota.
"Indeks Kualitas Udara (AQI) menunjukkan bahwa Jakarta sudah beberapa kali menempati urutan terburuk di dunia, itu artinya sudah masuk katagori kota tidak sehat dan sudah melebihi baku mutu udara ambien harian (konsentrasi PM 2,5 melebihi 65 ug/M3)," ujar Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia ini.(*)