Ini 5 Hal yang Bisa Kamu Nikmati Saat Berwisata di Bromo
VIVA – Gunung Bromo sebagai objek wisata utama di Jawa Timur, berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Bentuk Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera, atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi di kakinya.
Sebagai gunung api aktif, Bromo berbahaya sekaligus cantik dengan kawah berdiameter sekitar 800 meter membentang dari utara ke selatan, dan sekitar 600 meter dari timur-ke barat. Daerah bahaya utamanya berupa lingkaran dengan diameter 4 km dari pusat kawah Bromo.
Namun demikian, bukan berarti Anda tidak bisa menikmati berbagai keindahan alam dan aktivitas menarik yang bisa Anda saksikan langsung saat berwisata ke Bromo. Berikut 5 hal yang bisa Anda lakukan saat berwisata ke Bromo.
1. Menyaksikan Upacara Syukur di Kawah Bromo
Tiap tahun, di Gunung Bromo, Jawa Timur berlangsung upacara Kesodo oleh masyarakat Suku Tengger yang mendiami kawasan Taman Nasional Bromo-Semeru. Upacara Kesodo atau dalam nama aslinya Upacara Hari Raya Yadna Kasada adalah kegiatan masyarakat Tengger bersyukur kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan YME).
Kegiatan yang paling banyak ditunggu turis, terutama penggemar fotografer, adalah saat masyarakat melemparkan aneka hasil bumi yang telah mereka dapatkan ke dalam kawah Gunung Bromo. Namun demikian, Anda juga perlu tahu bahwa tanggal pasti secara Tahun Masehi sulit ditentukan karena mereka menghitung berdasar tahun Hindu Tengger yaitu tiap tanggal 14 bulan Kasada. Jadi, pastikan Anda tidak salah tanggal ketika ingin menyaksikan Upacara Syukur ini.
2. Melihat Langsung Upacara Yadnya Kasada
Yadnya Kasada menjadi wujud pengorbanan Suku Tengger kepada Sang Hyang Widhi. Ritual ini diselenggarakan setiap tahun pada hari ke-14 Kasada. Karenanya, bulan penyelenggaraannya pun berbeda-beda di kalender Masehi. Upacara menyambut hari raya Kasada Suku Tengger sudah berlangsung sejak abad ke-14.
Ritual puncak dimulai pada tengah malam bulan Purnama dengan serangkaian prosesi adat oleh warga setempat di Pura Luhur Puten yang berada di lautan pasir Bromo. Sepanjang malam, prosesi sakral diisi dengan pembacaan mantera oleh tetua adat. Selain berdoa, ada pula prosesi pengambilan air suci dari tetesan yang merembes pada batu-batu di sebuah gua di Gunung Widodaren. Tak peduli, hujan deras, angin kencang, atau badai pasir sekalipun tak akan menyurutkan semangat Suku Tengger menggelar ritual tahunan ini. Yadnya Kasada menjadi upacara adat untuk memohon keselamatan, kemakmuran, dan tolak bala kepada Sang Hyang Widhi.
3. Berkuda Menuju Puncak Bromo
Pesona Gunung Bromo seakan tak ada habisnya. Suguhan sunrise di Bukit Cinta, melintasi lautan pasir, atau menikmati suguhan kawah menawannya? Tak perlu memilih salah satunya, semua bisa dinikmati sekaligus tatkala mendaki Bromo.
Apalagi ada pilihan selain berjalan kaki untuk menikmati sunset di atas Bromo. Bila Anda merasa lelah berjalan, Anda bisa menyewa kuda-kuda milik para warga dari Suku Tengger. Tentu, nuansa baru yang asyik akan tersaji dari atas kuda. Kuda-kuda itu, akan mengantarkan kita sampai ke gerbang utama Kawah Bromo. Sisanya, kita harus menaiki 250 anak tangga untuk mencapai kawah.
Tenang, kelihatannya memang melelahkan, tapi akan terbayar lunas dengan indahnya suguhan panorama alam dari Kawah Bromo. Tidak cuma itu, dari atas kawah kita pun disuguhkan hamparan alam sekitar Gunung Bromo yang terlukis rapi.
4. Camping Spektakuler di Gunung Bromo
Berkemah di Gunung Bromo perlu persiapan matang. Karena kawasan ini memiliki perubahan suhu yang drastis, yakni suhu 5 derajat pada dini hari dan mencapai 28 derajat di siang hari. Mulai dari perbekalan perlengkapan camping sampai logistik pun perlu diatur secara detail. Namun demikian, banyak hal menarik yang bisa kalian abadikan ketika berada di Bromo, yaitu menyusuri dan mengabadikan foto di padang pasir tempat shooting film Pasir Berbisik, pemandangan menakjubkan dari kaki Gunung Bromo dengan indahnya relief alam dinding gunungnya, kemudian Anda bisa melanjutkan menikmati pemandangan dari bawah kawah Gunung Bromo. Dari kawah, Anda bisa mengunjungi hamparan padang rumput hijau atau savana yang mirip seperti bukit Teletubbies. Dengan jip memakan waktu sekitar 30 menit.
5. Menikmati Sunrise dan Sunset di Gunung Bromo
Mengunjungi Bromo, menu utamanya sudah pasti menikmati keindahan alamnya dengan lautan pasirnya yang elok. Atau menuju puncak Bromo melalui tangga yang sudah disediakan untuk melihat kawah Bromo.
Tak kalah cantik, menyambut matahari terbit di sisi Gunung Bromo. Ini menjadi pemandangan favorit pengunjung Bromo, termasuk para wisatawan asing. Pada saat matahari terbit, keindahan alam Bromo terpancar penuh pada detik-detik matahari mulai menampakkan semburatnya. Udara bakal cukup dingin, tapi saat-saat seperti ini tidak boleh terlewatkan jika berada di Bromo.
Untuk menikmati sunrise ada beberapa tempat yang biasa dituju, di antaranya Bukit Dingklik, Bukit Cinta, Bukit Kongkog, dan terakhir yang paling tinggi ialah Puncak Pananjakan. Wajib juga berkunjung ke Bukit Teletubbies. Dinamakan demikian karena bentuknya yang bergelombang seperti dalam serial Teletubbies.
Menjelang sore, keindahan Matahari di Bromo kembali menarik perhatian. Indahnya sunset Bromo bisa dinikmati dari Teras Bromo, salah satu resto di Plataran Bromo, berada di jalur turun arah Pasuruan. Sambil menikmati teh hangat, lewatkan sore di rooftop yang menghadap ke pemandangan Matahari terbenam di tengah perbukitan Bromo.