Pariwisata Banyuwangi Terbukti Menghadirkan Kesejahteraan
- timesindonesia
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diundang World Bank (Bank Dunia) memaparkan pengembangan pariwisata berkelanjutan di daerahnya. Anas menekankan pentingnya pariwisata bisa mendorong berjalannya fungsi keberlanjutan kawasan, kesejahteraan rakyat, sekaligus pelestarian budaya.
“Baru saja di forum World Bank kami paparkan pengalaman Banyuwangi, dengan kunci utamanya adalah pariwisata yang menyejahterakan sehingga dampak ikutannya adalah terjaganya keberlanjutan kawasan dan pelestarian budaya karena rakyat merasakan dampak kesejahteraan,” ujar Anas. Rabu, (03/07/2019).
Anas mengungkapkan jika masyarakat tak merasakan kesejahteraan dari pariwisata, apapun program yang dijalankan tidak akan sukses. Tentu di Banyuwangi ada program yang sukses, ada yang kurang. Semua berproses. Tapi secara umum, ekonomi rakyat naik karena pariwisata.
Forum peluncuran laporan “Indonesia Economic Quarterly” tersebut dihadiri Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A. Chaves, Deputi Kemenko Kemaritiman Syafri Burhanudin, dan Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Frederico Gil Sander.
Berdasarkan data BPS, pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi melonjak 134 persen dari Rp20,8 juta pada 2010 menjadi Rp48,7 juta pada 2018. Adapun kemiskinan Banyuwangi yang sebelumnya selalu dua digit berhasil ditekan hingga kini di level 7 persen.
“Peningkatan income per kapita dan penurunan kemiskinan salah satu pendorong utamanya adalah pariwisata,” ujarnya.
Anas mengatakan, dengan pelibatan masyarakat serta terdistribusinya kesejahteraan, pariwisata bisa mewujudkan visi berkelanjutan secara ekologis. Contoh nyatanya adalah destinasi Bangsring Underwater, di mana warga yang semula mengebom ikan kini menjadi pengelola destinasi konservasi bahari tersebut.