Populasi Flora Langka di Bromo dan Semeru Menurun karena Dijarah

Bunga Edelweis di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA/ Lucky Aditya/ Malang

VIVA – Tim pengendali ekosistem hutan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mendata sekaligus konservasi flora atau tanaman langka di lereng Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Otoritas Gunung Bromo dan Gunung Semeru itu melaporkan, sejumlah flora langka populasinya terus menurun akibat dijarah atau dibabat oleh warga untuk bahan makanan atau dikonsumsi. Temuan itu berdasarkan pendataan Resort Tengger laut pasir Bromo, Pananjakan, Jabung dan Coban Trisula; masing-masing masuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, dan Malang, Jawa Timur.

Di kawasan Penajakan, Pasuruan, dan Cemorolawang, Probolinggo, flora yang didata di antaranya tanaman edelweiss, pinang jawa, dan kantong semar. Pinang jawa bernama latin (Pinanga javana Blume) merupakan jenis tumbuhan yang masuk kategori spesies prioritas konservasi selain anggrek udang dengan nama latin (Dendrobium jacobsoni J.J.Sm.).

Kedua jenis flora itu endemik Jawa yang tumbuh di kawasan TNBTS dan sejak 1999 berstatus dilindungi. Namun populasi pinang Jawa dalam beberapa tahun terus merosot. Tanaman itu termasuk yang paling diburu warga karena umbutnya bisa dikonsumsi. Umbut atau batang muda diambil dengan membabat pohonnya.

"Tanaman langsung mati setelah umbutnya diambil. Warga biasanya membuang daun dan ujung batang, lalu mengambil hati batang mudanya untuk dikonsumsi," kata Agung Siswoyo, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar TNBTS, Senin, 1 Juli 2019.

Bunga edelweis, bunga endemik Gunung Bromo dan Gunung Semeru

Pinang jawa yang dibabat itu berumur lebih lebih tahun. Menurut warga, batang muda setelah dimasak rasanya seperti rebung. Itu sebabnya TNBTS membuat gerakan konservasi dan warga dilibatkan secara aktif agar pinang jawa tidak punah.

"Kami juga menemukan flora langka lainnya, yakni bunga bangkai (Amorphophallus titanum) di Ranu Darungan, Dusun Darungan, Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Bunga bangkai itu hanya ditemukan di Ranu Derungan, habitatnya di hutan primer. Kendati bukan tanaman hias, bunga bangkai itu termasuk dilindungi dan jenis langka," katanya.

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 500 Meter

Bunga edelweis Gunung Sumbing.

TNBTS terus melakukan pendataan dan cakupan wilayahnya akan diperluas hingga merambah Jabung di Kabupaten Malang dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.

Ditemani Kabut Romantis, Jazz Gunung Bromo 2024 Sukses Bius Ribuan Penonton

Setelah kemunculan fenomena frost atau embun upas di kawasan Bromo, aneka flora di kawasan itu biasanya bakal tumbuh lebih eksotis nan menawan. Maka potensi perburuaan diprediksi meningkat. Untuk mencegah itu otoritas TNBTS perlu melakukan pendataan dan sosialisasi.

"Frost sebenernya bisa juga sebagai media pemulihan ekosistem alami karena biasanya setelah kering, terkena frost akan muncul regenerasi yang lebih eksotik lagi," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Syarif Hidayat. (ase)

Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter, Zona Bahaya Radius 3 Km
Gunung Semeru erupsi pada Senin pagi, 11 November 2024.

Semeru Erupsi Setinggi 500 Meter, Masyarakat Diingatkan Bahaya Lontaran Batu Pijar

Gunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Selasa malam.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024