Logo BBC

KLB Hepatitis A di Pacitan: Lima Hal yang Perlu Anda ketahui

Pemkab Pacitan menetapkan status KLB (kejadian luar biasa) wabah Hepatitis A di enam kecamatan setelah penyakit sangat menular itu mulai terdeteksi pada 19 Juni 2019. - ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Pemkab Pacitan menetapkan status KLB (kejadian luar biasa) wabah Hepatitis A di enam kecamatan setelah penyakit sangat menular itu mulai terdeteksi pada 19 Juni 2019. - ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Sumber :
  • bbc

Penyebaran penyakit ini semakin meluas karena kebanyakan dari warga yang terjangkit Hepatitis A enggan dirawat inap.

Padahal, semestinya, mereka diisolasi dari mereka yang belum tertular penyakit ini.

Seberapa bahaya penyakit ini?

Camat Sudimoro, Wawan Pujiatmoko mengaku banyak warganya yang khawatir dengan penyebaran penyakit ini.

Kekhawatiran ini juga diutarakan oleh Painen, warga Kecamatan Tulakan.

"Saya sangat khawatir sekali, masalahnya kalau di Pacitan ini kalau ada saudara atau teman yang sakit, itu pasti satu RT bisa menengok. Itu yang membahayakan malahan," kata dia.

Merujuk data Dinas Kesehatan Pacitan, saat ini ada lebih dari 50 warga Tulakan yang terjangkit virus yang menyebar melalui makanan dan minuman ini.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono menegaskan bahwa penyakit hepatitis A ini adalah penyakit hepatitis yang paling ringan.

"Hanya 0,13-0,35% kasusnya bisa dominan, artinya memuncak tinggi tapi ini bisa sembuh dengan sendirinya," kata dia.

"Istilahnya, penyakit ini tidak membunuh, tapi sangar karena mudah menyebar," imbuhnya.

Achmad Yurianto dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan meski Hepatitis A berpotensi menjadi wabah, namun penyakit ini bukanlah penyakit yang berbahaya.

"Hepatitis A berpotensi menjadi outbreak dan menjadi banyak tapi perjalanan klinisnya seringkali bisa sembuh dengan sendirinya," ujarnya.