Logo timesindonesia

Cuaca Ekstrem, Ikan di Waduk Kedung Ombo Banyak yang Mati

Petani memilah yang mati di Waduk Kedung Ombo Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidz/TIMES Indonesia)
Petani memilah yang mati di Waduk Kedung Ombo Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidz/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Perubahan cuaca ekstrem, berdampak pada puluhan ribu ikan di keramba Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen. Dalam kurun waktu dua hari terakir mendadak mengambang dan mati, Sabtu (29/6/2019).

Ikan yang mati itu banyak terjadi di keramba milik warga Dusun Boyolayar dan Dusun Ngasinan Kecamatan Sumberlawang. Salah satunya milik Suryanto (32) peternak ikan asal Dusun Ngasinan, Sumberlawang.

Ikan jenis nila dan tombro di keramba milik warga sekitar dan perusahaan swasta mati sejak Kamis sore. Sebelum ikan-ikan itu mati, ditandai dengan air waduk berubah warna menjadi putih dan keruh.

"Mungkin hal ini disebabkan karena pengaruh musim, kotoran di dasar waduk terangkat ke permukaan sehingga membuat air berwarna keruh. Jika sudah keruh seperti itu, ikan tak lama lagi akan mati,” ungkap Suryanto.

Namun, tidak semua ikan dalam satu keramba mati. Sejumlah peternak cepat memisahkan ikan mati dari ikan yang masih hidup. Tidak hanya ikan yang siap panen, bibit ikan yang baru berusia beberapa hari juga banyak yang mati.

"Ikan yang masih hidup terpaksa saya panen lebih dini karena khawatir ikut menyusul mati, itu pun saat dijual ke pengepul harganya jauh lebih murah dari biasanya," jelas Suryanto.

Biasanya, peternak ikan ini bisa menjual ikan hidup seharga Rp 35.000/kg-Rp 40.000/kg tergantung ukuran ikan. Karena ikan sudah mati, mereka hanya menjual rata-rata seharga Rp 20.000/kg.

”Jelas rugi besar. Kerugian saya mungkin mencapai ratusan juta rupiah. Kalau tidak laku dijual ya diberikan tetangga. Kalau tidak segera dimasak ikan cepat membusuk. Mau tidak mau harus cepat dikubur. Bahkan, pengelola keramba ikan dari PT [perusahaan swasta] sudah menyiapkan ekskavator untuk mengubur ikan yang telanjur mati dan membusuk,” kata peternak di Waduk Kedung Ombo, Sragen ini. (*)