Menhan Tegaskan Bukan Alutsista yang Perkuat RI, Tapi Persatuan Rakyat
- Ridho Permana/VIVA.co.id
VIVA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu kembali menyerukan soal persatuan. Hal ini mengingat situasi bangsa Indonesia yang belakangan kurang kondusif.
Ryamizard mengatakan, mulai saat ini sudah tidak ada lagi istilah 01 dan 02. Selain itu, tidak ada lagi istilah garis keras, yang ada hanya Islam rahmatan Lil Alamin.
"Mulai saat ini tidak usah ada lagi islam garis keras dan islam moderat, yang ada hanya wajah islam indonesia yang rahmatan lil alamin," kata Ryamizard di acara Halal Bihalal dan Silaturahmi Rekat Anak Bangsa di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis 27 Juni 2019.
Ryamizard menjelaskan, sebagai anak bangsa patut berbangga menjadi bagian dari Indonesia. Sebab, Tidak ada satu pun kekuatan yang dapat merusak marwah persatuan.
"Penduduk kita mencapai 269 juta, itu adalah modal dan kekuatan maha dahsyat yang harus dijaga sampai kapan pun. Tidak ada satu kekuatanpun yang dapat merusak marwah persatuan kita apabila itu dijaga," ungkapnya.
Ia menegaskan, Indonesia kuat bukan karena alutsista, melainkan orang-orang yang ada di negeri ini dengan menjaga persatuan.
"Kita kuat bukan karena alutsistanya, mau canggih gimana juga. Yang bikin pertahanan kita kuat itu karena orang-orangnya. Orang-orangnya enggak jelas saja, pertahannya juga tidak jelas," kata dia.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan deklarasi persatuan atau disebut petisi oleh penyelenggara. Berikut isi deklarasinya:
1. Kami bersepakat untuk menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia.
2. Kami bersepakat bersama menciptakan Indonesia damai, sejuk, tentram, dan aman.
3. Kami bersepakat menghormati perbedaan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.