Korban Tsunami Selat Sunda Dapat Santunan Kematian dari Kemensos

Korban Tsunami Selat Sunda dapat santunan kematian dari Kementerian Sosial
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Kementerian Sosial memberikan santunan kepada ahli waris korban Tsunami Selat Sunda yang memporak-porandakan pesisir Banten pada 22 Desember 2018 silam.

Kemenhub Perkuat Perlindungan Maritim di Selat Malaka dan Singapura

Jumlah bantuan ahli waris yang diberikan sebanyak 109 jiwa untuk di Kabupaten Lampung Selatan. Setiap jiwa, mendapatkan Rp15 juta. Total nilainya mencapai Rp1,63 miliar. 

Sedangkan di Kabupaten Pandeglang, penerima bantuan sebanyak 117 jiwa, dengan nominal Rp15 juta per jiwa. Totalnya mencapai Rp1,75 miliar.

Anggota TNI Serda Archia Febra Raih Penghargaan Usai Taklukan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

Sedangkan bagi penerima bantuan jaminan hidup, baru diberikan bagi korban di Lampung Selatan, ke 1.178 jiwa. Setiap jiwa mendapatkan Rp600 ribu, dengan total bantuan sebanyak Rp706,8 juta.

"Pencairan langsung ke rekening keluarga, tapi diwakili ke kepala keluarga," kata Harry Hikmat, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, yang ditemui di Pemkab Pandeglang, Rabu 26 Juni 2019.

Sosok Archia Febra, Kowad Cantik yang Berenang dari Lampung ke Banten

Korban tsunami di Kabupaten Pandeglang belum diberikan, lantaran dari 10 Kecamatan terdampak, masih ada satu Kecamatan yang belum menyelesaikan laporan data penerima bantuan, yakni Kecamatan Sumur di Ujung Kulon. 

"Ada satu kecamatan (masih dalam) tahap pembukaan rekening," jelasnya.

Bantuan diberikan bagi korban jiwa dan warga yang rumahnya rusak berat, sehingga harus tinggal di hunian sementara (huntara), hingga pembangunan hunian tetap mereka selesai dibangun pemerintah pusat.

Santunan ahli waris dan bantuan biaya hidup, disambut baik oleh keluarga korban. Dana yang ada akan digunakan untuk mengadakan tahlil bagi keluarga mereka yang meninggal saat Tsunami Selat Sunda menghantam.

"Meninggalnya pas ngungsi (di pengungsian). Uangnya untuk almarhum, qurban dan sebagainya," kata Maman Sumarna, warga Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, di tempat yang sama, Rabu 26 Juni 2019.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya