Situs Karantina Haji Pertama Indonesia Terbengkalai

Situs karantina haji pertama Indonesia di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh, terbengkalai dan tak terawat.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, mengaku prihatin melihat kondisi bangunan situs karantina haji pertama Indonesia di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh, yang terbengkalai.

Menguak Fakta Korupsi dalam Revitalisasi Situs Sejarah di Indonesia

Saat kali pertama tiba di lokasi, Sri Ilham langsung menuju ke dua bangunan di belakang monumen situs. Dengan melewati jalan yang dipenuhi ilalang setinggi pinggang orang dewasa, sejauh 30 meter dari jalan setapak.

Bangunan itu, katanya, seharusnya bisa digunakan untuk kilas balik perjalanan haji di Indonesia. Namun, dengan kondisinya yang rusak, perlu direnovasi dan dipugar lagi.

Ada Ratusan Makam Romawi Ditemukan di Gaza Palestina

“Tapi kalau kita lihat bangunan ini memprihatinkan: atapnya sudah roboh, jalannya sudah pecah-pecah, retak, jadi memprihatinkan,” kata Sri Ilham saat mengunjungi situs karantina haji di Pulau Rubiah, Sabang, Selasa, 25 Juni 2019.

Situs karantina haji pertama Indonesia di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh, terbengkal

Mengejutkan! Singapura Daftarkan Padang Jadi Warisan Dunia UNESCO

Jika bangunan itu dipugar, katanya, jemaah haji bisa tahu bagaimana sejarahnya dahulu jemaah haji dari Pulau Sumatera, ketika kembali usai beribadah haji, mereka sempat singgah di karantina itu.

Bangunan yang dibangun pada 1920 itu awalnya pernah dipugar dan diperbaiki, namun rusak lagi. Plafonnya roboh, dindingnya sudah retak, halamannya ditumbuhi ilalang dan banyak sampah dedaunan di dalam ruangan.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis meninjau situs karan

Meski sudah tua, ada sisi yang masih menandakan bahwa bangunan itu dibangun pada zaman Belanda, yaitu mulai dari lantainya hingga ventilasi udara yang masih asli dan bentuk jendela di bangunan itu.

“Saya benar-benar takjub, melihat bangunan ini masing-masing dibangun dari zaman Belanda dulu sampai sekarang,” ujar Sri Ilham.

Ia berharap kondisi itu sudah diketahui oleh kantor wilayah dan masyarakat agar bisa segera dibangun dan direnovasi. Kemudian, bisa dilestarikan untuk wisata religi, napak tilas bahkan manasik haji.

"Akses juga perlu dibenahi. Terbuka saja, makin cepat makin baik,” katanya.

Situs karantina haji pertama Indonesia di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh, yang terbe

Ketua Heritage Society Sabang, Albima, mengaku sudah pernah mengusulkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Balai Cagar Budaya, Pemko Sabang dan Pemerintah Aceh, agar situs itu diperbaiki.

Sebab, situs itu nilai historinya yang cukup tinggi. Namun, hingga kini belum ada satu pun yang merespons. “Tidak ada tindak lanjutnya hingga sekarang, ya jadinya bangunannya begitu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya