PLN Bantah Kabar Kerusakan Terumbu Karang di PLTU Teluk Sirih
- Antara/ Iggoy el Fitra
VIVA – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Barat membantah kabar pencemaran udara dan kerusakan terumbu karang di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Teluk Sirih. Bahkan, menurut mereka, kondisi terumbu karang di sekitar PLTU juga dalam kondisi baik dan normal.
Bantahan ini disampaikan PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat untuk menjawab tudingan dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Barat melalui rilisnya. Walhi menyebut sejumlah warga di sekitar PLTU Teluk Sirih, yakni di Teluk Buo, Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kota Padang, mulai resah lantaran semburan debu sisa pembakaran batubara.
Walhi mengklaim juga, keberadaan PLTU Teluk Sirih mulai mengganggu dan merusak ekosistem terumbu karang di sekitar area pembangkit itu. Terlihat, misalnya, banyaknya temuan terumbu karang yang mati selama melakukan investigasi.
"PLN Unit Induk Pembangkitan Sumbangteng dan Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih sampai saat ini, belum pernah menerima laporan dari warga Desa Teluk Buo (warga sekitar Teluk Sirih) terkait keluhan apa pun. Sehingga tidak benar bila dikatakan banyak warga yang menyampaikan protes maupun keluhan terkait kehadiran PLTU Teluk Sirih di lingkungan tempat tinggal mereka," kata Manajer Komunikasi PLN UIW Sumatera Barat, Remialis, di Padang, Senin, 24 Juni 2019.
Menurut Remialis, PLN UIK Sumbagsel dan UPK Teluk Sirih juga selalu memantau kualitas udara ambien di sekitar Teluk Buo untuk memastikan tidak ada pencemaran lingkungan di sekitar PLTU. Sejalan dengan persyaratan dan prosedur, juga hasil konsentrasi Partikulat (PM2.5) yang sesuai dengan baku mutu peraturan perudangan lingkungan.
Mengenai terumbu karang yang diisukan rusak, PLN memastikan kabar itu itu salah. Bahkan, selama ini PLN juga berkerja sama dengan Jurusan Biologi Universitas Andalas guna memantau keselamatan dan pelestarian terumbu karang. Bahkan hasil kerapatan terumbu karang di sekitar perairan Teluk Sirih justru bertambah dari sebelumnya.
"Kita juga memastikan, kalau pembangunan dan pengoperasian pembangkit skala besar yang baru, senantiasa menggunakan teknologi terkini yang makin ramah lingkungan sehingga PLN dapat turut berperan serta menjaga ekosistem di darat dari pencemaran limbah abu pembakaran batubara maupun dari emisi CO2," ujar Remialis.