Hamdani Sang Menteri Perindustrian NII Dinyatakan Tak Gangguan Jiwa
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Polisi menyatakan bahwa kondisi psikologis Hamdani, tersangka penistaan agama dan makar, sehat dan tak mengalami gangguan jiwa berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Hamdani, yang juga pengikut utama Sensen Komara dan disebut menjabat Menteri Perindustrian Negara Islam Indonesia, diperiksa di Markas Kepolisian Resor Garut. Usai pemeriksaan, psikolog menyimpulkan Hamdani tidak mengalami gangguan psikologis.
"Hari ini hasilnya (pemeriksaan psikologi terhadap Hamdani) sudah kami dapatkan. Hasil tes kejiwaan, tersangka tidak mengalami gangguan jiwa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Maradona Armin Mapaseng di kantornya, Jumat, 21 Juni 2019.
Selama pemeriksaan setelah penangkapan di Kampung Saga, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut, pada 16 Juni, Hamdani mampu menjawab dengan normal semua pertanyaan penyidik. Memang ada pertanyaan yang diulang, tetapi hal itu karena Hamdani mengaku lupa.
Maradona menilai, Hamdani memiliki keyakinan menyimpang yang sangat kuat, bukan gangguan kejiwaan. Sebab selama berkomunikasi berjalan lancar, termasuk menjawab pertanyaan perihal profesi dan lain-lain di luar soal keagamaan dan kenegaraan. "Dengan demikian proses penyelidikan tidak berhenti; terus kami kembangkan," katanya.
Sebar selebaran
Polisi menangkap Hamdani pada 16 Juni lalu karena dia dicurigai membuat sekaligus menyebarkan selebaran berisi seruan-seruan moral yang mengatasnamakan presiden NII, Sensen Komara bin Bakar Misbach Esa. Sensen tak hanya sebagai presiden, melainkan juga mengaku rasul dan imam besar NII.
Hamdani ditangkap tanpa perlawanan di Kampung Saga, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut. Polisi juga membawa sejumlah barang bukti berupa dokumen dalam bentuk lembaran kertas serta sebuah laptop berisi dokumen penting NII dalam penangkapan Hamdani.
Dalam selebaran itu terdapat sejumlah pernyataan untuk mempertegas posisi Sensen dalam sejumlah jabatan, antara lain presiden pusat Republik Indonesia dan imam besar NII.
Sensen juga mengajarkan salat dengan arah kiblat ke timur dan mengaku rasul Allah. Dalam selebaran itu muncul juga nama Abdul Rosyid sebagai jenderal bintang empat Angkatan Udara NII.
Seruan merupakan pemberitahuan yang ditujukan kepada warga Indonesia yang dibuat oleh Hamdani. Hamdani menyampaikan pesan Senses dan Abdul Rosyid, berharap perdamaian bagi nasional dan internasional. (mus)