Pasar Kuamang Kuning Jambi Terbakar, Belasan Kios Hangus
- VIVA/ Syarifuddin Nasution.
VIVA - Belasan kios di Pasar Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Jambi, hangus terbakar. Informasi yang dihimpun VIVA, kebakaran hebat tersebut terjadi Minggu siang, 9 Mei 2019, dan diduga akibat arus listrik.
Warga Bungo, Ardi, mengatakan sebelum api membesar, asap tebal bermula muncul dari dalam pasar sampai ke udara hingga menutupi jalan. Warga yang di dalam pasar langsung berhamburan keluar karena melihat api dalam kios membesar. Masyarakat pun tidak bisa berbuat banyak karena api semakin lama semakin melahap kios pasar lainnya.
"Kebetulan tadi saya berlebaran ke Kuamang Kuning ke tempat keluarga. Kami sangat kaget, karena jalan sudah tertutup oleh asap tebal. Teman saya kemudian langsung lapor ke Kantor Pemadam Kebakaran Pelepat Ilir untuk meminta pertolongan," ujarnya.
Ardi mengatakan atas laporan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo langsung datang ke lokasi kejadian untuk menjinakkan api. Mereka langsung menuju lokasi api yang sedang membara, supaya tidak melebar ke permukiman warga lainnya.
"Kalau kebakaran yang menghanguskan belasan kios kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah," katanya.
Dari pantauan di lapangan, kebakaran tersebut membuat warga sekitar panik, sehingga harus mengeluarkan barang-barangnya karena takut api merembet ke pemukiman kios lainya. Kabakaran ini juga sempat jadi tontonan warga dan sempat membuat macet kendaraan di sekitar lokasi kebakaran.
Terpisah, Kapolsek Pelepat Ilir Sudiharsono membenarkan ada kejadian kebakaran di Pasar Kuamang Kuning yang menghanguskan belasan kios. Dan saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Benar ada sebanyak 12 kios terbakar yang saat ini masih dalam penyelidikan," katanya, Minggu, 9 Mei 2019.
Sudiharsono mengatakan atas musibah kebakaran tersebut sebanyak tiga mobil kebakaran diturunkan ke lokasi kebakaran lebih kurang satu jam api baru bisa dijinakkan.
"Atas musibah kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa dan begitu juga kerugian sampai saat ini belum diketahui karena dalam penyelidikan," katanya. (ren)