Kota Samarinda Banjir, Ribuan Jiwa Terdampak

Sebagian besar wilayah Kota Samarinda tergenang banjir
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Diguyur hujan sejak Sabtu malam, 8 Juni 2019 hingga Minggu, 9 Juni 2019, membuat sebagian besar wilayah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tergenang banjir. Akibatnya, sebagian besar akses utama Kota Tepian tak luput dari genangan air.

Belasan Warga Ternate Tewas Diterjang Banjir Bandang, DPR Dorong Pemerintah Segera Lakukan Ini

Dari pantauan Pusdalops BPBD Kaltim, akses jalur utama yang tergenang banjir di antaranya Jalan Ir. Juanda, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Pangeran Suryanata, Jalan dr. Soetomo, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jalan KH Wahid Hasyim II, Jalan PM Noor, Jalan AW Syahranie, Jalan Pemuda, Jalan DI Panjaitan serta Simpang Mal Lembuswana.

Selain itu, banjir juga menerjang kawasan permukiman penduduk. Ketinggian banjir bervariasi antara 25 cm hingga 1 meter lebih yang meliputi beberapa kawasan.

Tim SAR Sudah Temukan 18 Jenazah Korban Banjir Bandang di Ternate

Pemkot Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat lebih dari 2.327 jiwa terdampak banjir yang terjadi. Banjir terparah menggenangi kawasan Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara. Setidaknya ada lebih dari 102 permukiman terendam banjir.

Selain di Kecamatan Samarinda Utara, banjir juga menerjang kawasan Gunung Lingai di Kecamatan, Sungai Pinang. Jumlah warga terdampak masih terus bertambah.

Korban Tewas Banjir Bandang di Ternate yang Ditemukan Bertambah Jadi 16 Orang

Dijelaskan Sekertaris BPBD Kota Samarinda, Hendra AH, didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Ifran, mengungkapkan salah satu penyebab banjir ialah curah hujan yang masih tinggi. Sedangkan air belum dapat mengalir dengan baik ke saluran pembuangan.

"Biasanya beberapa hari air baru surut," ujar Hendra.

Selama seminggu, BPBD dibantu organisasi kesukarelawan lain bakal mendirikan sebuah posko tanggap bencana di sekitar lokasi. Setidaknya pihak BPBD mengerahkan 30 personel bergantian membantu warga terdampak 24 jam.

Selain itu, pihaknya menerjunkan lebih dari dua perahu karet untuk mobilisasi warga. Selama masa tanggap darurat, jajarannya bersiaga memberikan bantuan nasi bungkus, dan obat-obatan ringan dan perlengkapan mandi jika diperlukan.

Lebih lanjut, Sekretaris Pemkot Samarinda, Sugeng Chairuddin, menambahkan status tanggap darurat sudah berlangsung selama seminggu untuk dievaluasi. "Setelahnya kita lihat, apakah perlu dievakuasi," kata Sugeng.

Kemudian, berkaitan dengan keluhan warga soal gatal-gatal di kulit dan keluhan kekurangan makanan, Pemkot sudah menginstruksikan BPBD dan tim kesehatan membantu.

"Dari BPBD kita siapkan, sesuai standar dan aturan. Kita coba imbau warga kota yang peduli bersama partisipasi bantu," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya