Ingat KM Sinar Bangun Maut, Kemenhub Turunkan Timsus Kapal Danau Toba
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Untuk mencegah terulang kembali insiden kapal motor tenggelam di danau Toba seperti dialami KM Sinar Bangun, Kementerian Perhubungan membentuk tim khusus atau timsus untuk mengawasi seluruh kapal penyeberangan selama libur Lebaran 2019 di danau terbesar di Asian itu.
?"Kita ingin memastikan wisatawan yang pergi libur lebaran ke danau Toba tetap merasa nyaman saat melakukan penyeberangan. Kapal-kapal di danau Toba yang harus mewujudkannya. Keselamatan adalah yang utama," ungkap Direktur Utama Badan Otoritas Danau Toba, Arie Prasetyo kepada wartawan di Sumut, Jumat 7 Juni 2019.
Arie menjelaskan, ?sesuai instruksi Kemenhub, kapal-kapaldi danau Toba harus mematuhi peraturan khususnya keselamatan seperti pelampung, manifest, kelayakanan kapal beroperasi dan tidak mengangkut penumpang dengan jumlah over kapastitas.
Ia mengatakan tim khusus Kemenhub sudah berada di danau Toba. Arie mengimbau masyarakat yang sedang berlibur di kawasan danau vulkanik terbesar di dunia itu tetap waspada dan melaporkan bila ada berbagai temuan dan akan segera ditindaklanjuti.
?"Langsung hubungi petugas jika ada hal-hal berkaitan pengabaian keselamatan. Jika tidak diberikan pelampung oleh awak kapal, bisa dilaporkan," tutur Arie.
Sejumlah posko juga sudah siap melayani para pelancong. Posko-posko ini tersebar di pelabuhan utama di antaranya Tigaras, Simanindo, Ajibata dan Tomok.Â
"Di sana ada petugas dari berbagai unsur unsur mulai dari Dinas Perhubungan hingga Basarnas," ujar Arie.
Untuk diketahui pada Senin, 18 Juni 2018 lalu, KM Sinar Bangun ?yang mengangkut ratusan orang tenggelam di danau Toba. Kapal tersebut mengangkut penumpang dengan kondisi kelebihan muatan atau over kapasitas. Di tengah perjalanan di danau Toba, kapal tersebut dihantam ombak tinggi dan langsung terbalik dan tenggelam.
Dari proses pencarian dan evakuasi korban, hanya puluhan penumpang berhasil ditemukan dan keadaan selamat dan lainnya meninggal dunia. Sisanya, sekitar 164 orang dinyatakan hilang. Kemudian kondisi kapal disebut berada di dasar danau Toba dengan kedalaman ratusan meter dari permukaan.
Â