Orang Muda Katolik Manggarai NTT Turut Bersiaga di Malam Takbiran

Puluhan anggota Orang Muda Katolik bersama sesepuh muslim Manggarai
Sumber :
  • Jo Kenaru/Manggarai-NTT

VIVA – Pawai kendaraan pada malam takbiran di Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur berlangsung aman dan tertib. Tak kurang dari 800 sepeda motor dan seratusan kendaraan roda empat berpawai meramaikan malam jelang hari kemenangan Idul Fitri, Selasa 4 Juni 2019.

Rekam Video Mesum dan Teror Pacar, Pria di Manggarai Diciduk Polisi

Mulai dari depan Masjid Baiturahman Kumba, iring-iringan kendaraan dilepas oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Manggarai, H. Amir Faisal Kelilauw, didampingi Kapolres Manggarai, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Cliffry Steani Lapian.

Tidak hanya dikawal aparat kepolisian dan petugas Dinas Perhubungan, pawai juga melibatkan organisasi mahasiswa. Yang unik dan sempat mecuri perhatian yakni keberadaan puluhan orang yang kompak memakai baju putih dan sarung songket (towe songke). Mereka adalah Orang Muda Katolik (OMK) yang diutus dari tujuh paroki di wilayah Kevikepan Kota.

Manggarai Diguncang 3 Kali Gempa Hari Ini

Sebelum pawai dimulai, puluhan anggota OMK ini tampak ikut mengatur kendaraan. Mereka ternyata bersiaga di titik-titik yang telah ditentukan, termasuk yang bertugas di Masjid Baiturahman.

Pawai ini mengambil rute pendek sejauh 6 kilometer. Gema takbir berkumandang sepanjang jalannya pawai. Masyarakat yang berdiri di pinggir jalan masing-masing memegang ponsel mengabadikan malam takbiran. Pawai yang dimulai pada pukul 19.40 WITA ini berakhir pada pukul 20.20 WITA.

Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,7 Guncang Ruteng-Manggarai

Ketua MUI Manggarai, H.Amir Faisal Kelilauw, dalam sambutan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada segenap pihak yang terlibat.

Ia juga secara khusus menyampaikan terima kasihnya kepada persatuan Orang Muda Katolik dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, yang ikut menyukseskan kegiatan tersebut mendampingi  kepolisian, TNI, Sapol PP, dan petugas Dishub.

“Saya rasa berbangga atas antusias dari pemuda Katolik, OMK ini. Ini menunjukkan kerja sama, toleransi dan kerukunan di antara kita sesama umat Allah, yang tentunya membuka mata semua pihak bahwa inilah toleransi sesungguhnya. Bahwa di daerah kita (Manggarai) sikap hormat-menghormati, menghargai antar umat beragama masih terjaga dengan baik,” katanya.

Orang Muda Katolik dari 7 paroki

Ketua OMK Kevikepan Ruteng, Dedy Budiman, ketika diwawancarai wartawan menuturkan bahwa pelibatan OMK pada kegiatan keagamaan mulai diperlebar dengan dibentuknya gugus-gugus OMK di 26 paroki antara lain, gugus Kota, gugus Lelak, Satar Mese dan Wae Rii.

Adapun OMK yang terlibat pada malam takbiran ini berasal dari 7 paroki di dalam gugus kota yakni paroki Golo Dukal, Katedral, Cewo Nikit, Kumba, Paroki Ka Redong, Kristus Raja sama Paroki Karot.  “Total 86 orang,” kata Dedi.

Jumlah ini, sambung dia, merupakan yang terbesar dalam sejarah OMK Kevikepan, khususnya pada kegiatan keagamaan sebagai tindak lanjut pembentukan gugus-gugus OMK.

“Kalau yang kemarin-kemarin diambil saja dari paroki terdekat, beda dengan yang sekarang, ikut semua,” ujarnya.

Selain bertugas pada malam takbiran, 86 OMK ini juga ikut menjaga pelaksanaan Salat Idul Fitri 1440 H di Masjid Baiturahman, Rabu 5 Juni 2019. “Sampai Besok pagi (Rabu) jam setengah tujuh sudah di sini (Masjid Baiturahman),” ujarnya.

Pengalaman terbaru bagi OMK ketika menjaga kegiatan keagamaan yakni hadir dengan seragam berupa baju putih dan towe songke (kain songket). Hal itu menurutnya sudah menjadi komitmen OMK dalam aksi cinta budaya dan kearifan lokal.

“Kami memang pakai pakaian adat supaya tahu adat Manggarai juga, selain itu sebagai identitas sebagai OMK yang sedang  bertugas,” kata Dedi Budiman. (ren)

Laporan Jo Kenaru/Manggarai-NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya