Jalur Mudik Lintas Sumatera Dihantam Longsor dan Pohon Tumbang
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA – Jalur mudik lintas Sumatera rute Sitinjau Lauik tepatnya di Panorama II, kilometer 24 Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin 3 Juni 2019 sekira pukul 04.30 WIB tertutup material longsor dan pohon tumbang.
Akibatnya, kondisi lalu lintas di kawasan tersebut macet total sepanjang dua kilometer. Tim gabungan dari BPBD Kota Padang, TRC Semen Padang, PMI, kepolisian, TNI, Dinas PU dan masyarakat setempat hingga kini berupaya melakukan pembersihan sisa material longsor dan memotong pohon tumbang agar mudah dievakuasi.
Meski sudah bisa dilalui, namun masih menggunakan sistem buka tutup. Kendaraan roda dua diprioritaskan terlebih dahulu.
“Untuk kondisi terkini, akses lalu lintas sudah mulai kita buka lagi. Tadi, kita ada bantuan alat berat dari balai jalan,” kata Sutan Hendra, Kasi Kedaruratan BPBD Kota Padang, Senin 3 Juni 20119.
Menurut Sutan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja, dampak dari material longsor dan pohon tumbang yang menutupi badan jalan, sempat mengakibatkan akses lalu lintas di kawasan itu lumpuh total.
Mengingat masih tingginya potensi curah hujan di Kota Padang, Sutan imbau kepada seluruh pengendara yang melintas di rute Sitinjau Lauik untuk tetap waspada. Sebab, Sitinjau Lauik merupakan salah satu kawasan yang kerap terjadi longsor, terutama ketika curah hujan tinggi.
“Kita imbau pengendara untuk lebih waspada. Potensi hujan masih tinggi,” ujarnya.
Selain rute Sitinjau Lauik, informasi yang diterima VIVA, jalur alternatif Padang-Bukittinggi di Jorong Bantiang Selatan, Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, juga dihantam longsor malam hari tadi.
Akses jalan di rute ini, tertutup material longsor sepanjang 10 meter dengan ketinggian longsor mencapai lima meter.
Sementara itu, BMKG Minangkabau memprediksi sebagian wilayah di Sumatera Barat pada hari ini, berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Seperti di wilayah, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Padang Pariaman, Pariaman, Kepulauan Mentawai dan dapat meluas ke wilayah Bukittinggi serta Padang panjang.
