Tiket Mahal, Kemenhub Minta Maskapai Tegur Traveloka dan Tiket.com
VIVA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta maskapai penerbangan untuk menegur mitra penjual tiketnya yang berbasis aplikasi online. Hal ini dilakukan agar tidak menampilkan harga yang tidak masuk akal karena penerbangan harus melalui beberapa kali transit.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti saat merespons melonjaknya harga tiket penumpang untuk rute-rute penerbangan tertentu menjelang liburan Lebaran 2019 di platform layanan aplikasi penjualan tiket seperti Traveloka.com atau Tiket.com.
"Karena yang muncul di layar aplikasi konsumen, harga tiket jadi tidak masuk akal. Kalau maskapai tidak diingatkan untuk menegur mitra mereka, ini akan merugikan reputasi maskapai sendiri, sekaligus membuat calon penumpang menjerit,” ujar Polana seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Mei 2019.
Menurut Polana, saat permintaan tiket pesawat mengalami puncak seperti musim liburan dan Lebaran tahun ini, munculnya harga yang tidak masuk akal akan semakin membuat publik kebingungan dan menurunkan kepercayaan terhadap pelayanan dalam industri penerbangan.
Diapun mengungkapkan penyebab utama harga tiket sempat heboh lantaran meroket hingga enam kali lipat beberapa waktu lalu. Dikatakannya, tiket yang dijual di aplikasi bukanlah tiket penerbangan langsung sesuai tujuan melainkan transit di beberapa tempat yang jaraknya cukup jauh.
"Untuk rute Bandung tujuan Medan misalnya, tiket yang ditawarkan adalah melalui transit Denpasar dan Jakarta, baru terbang ke Medan. Bagaimana dengan Jakarta-Makassar? Penerbangan yang ditawarkan harus transit melalui Jayapura, baru terbang lagi ke barat dari Jayapura ke Makassar," kata dia.
Karena platform aplikasi penjualan tiket menawarkan pilihan sesuai dengan rute dan tanggal yang sudah dipilih oleh konsumen atau calon penumpang. Polana mengatakan, setelah calon penumpang memilih rute dan tanggal, mesin aplikasi akan mencarikan semua jadwal penerbangan yang tersedia untuk rute tersebut pada tanggal yang telah dipilih.
Karena berbasis mesin algoritma, maka aplikasi akan menyediakan semua pilihan yang tersedia, termasuk apabila rute penerbangannya harus transit melalui bandara-bandara tertentu. Mesin akan memasukkan harga tiket sesuai dengan rute penerbangan yang masih tersedia.
"Pada musim-musim ramai seperti liburan Lebaran, penerbangan langsung untuk tanggal-tanggal favorit biasanya sudah tidak tersedia. Calon penumpang yang membeli di waktu yang mepet dengan tanggal keberangkatan, akan disodori pilihan penerbangan yang masih tersisa, termasuk apabila harus transit," katanya.