Polisi Sebut Massa Perusuh Aksi 21-22 Mei Ingin Rebut Senjata
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Sebanyak 29 aparat kepolisian telah menjadi korban dalam aksi 21-22 Mei 2019. Mereka yang terluka kebanyakan sedang berada di Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta Barat.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, anggota Polri yang banyak mengalami luka parah yakni di Asrama Brimob, Petamburan, dan yang berjaga di depan kantor Bawaslu RI.
"Salah satu sasarannya adalah setting-an menyerbu Asrama Mako Brimob, kenapa? Untuk merebut senjata," kata Dedi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 27 Mei 2019.
Alasan para perusuh ini menyerang Asrama Brimob, karena mereka ingin menguasai atau mengambil senjata atau amunisi milik aparat kepolisian. Namun hal itu belum bisa dilakukan oleh para perusuh.
"Belum ditahan (amunisinya) dengan kekuatan 50 orang. Dari Slipi maupun Tanah Abang (perusuh) secara masif yang menggunakan batu, bom molotov. Tidak ada senjata yang lolos ke tangan perusuh," ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan, saat melakukan pengamanan aksi 21-22 Mei, polisi tak ada yang menggunakan senjata api bahkan peluru tajam.
"Sesuai yang sudah saya sampaikan berulang kali, seluruh anggota Polri dan TNI yang laksanakan pengamanan langsung terhadap para pendemo tidak dilengkapi senjata api dan peluru tajam," katanya.