Malam Selikur Ramadan, Masjid Agung Sunan Ampel Dipenuhi Jemaah
- VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Malam 21 Ramadan di Jawa dikenal dengan malam selikur. Dalam tradisi Islam, malam ganjil pertama di sepuluh terakhir Ramadan itu adalah malam dimulainya pencapaian malam seribu bulan, momen terbaik di bulan Ramadan. Sebab itu, ibadah ditingkatkan. Masjid-masjid penuh dengan jemaah iktikaf, qiyamul lail, dan ibadah lainnya.
Di kompleks wisata religi Makam Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, malam selikur dijejali peziarah yang datang dari sejumlah daerah. Ribuan peziarah mulai berdatangan sejak Sabtu malam, 25 Mei 2019.
Pantauan VIVA, memasuki Minggu dini hari, 26 Mei 2019, peziarah kian banyak berdatangan. Lapangan parkir tak cukup menampung bus dan mobil pribadi peziarah, hingga meluberi jalan di sekitar kompleks Makam Sunan Ampel. Semua gang masuk menuju peristirahatan terakhir Sunan Ampel penuh sesak dengan hilir-mudik peziarah, terutama di Lawang Agung.
Ruang lapang seluas kira-kira separuh lapangan sepakbola di makam Sunan Ampel tak ada lowong. Jemaah yang selesai ber-tawassul langsung terganti oleh rombongan jemaah lain. Sebagian rombongan peziarah berdoa di bagian luar area pemakaman. Hingga VIVA hengkang sekira pukul 02.00 WIB, jemaah masih ramai.
Di Masjid Agung Sunan Ampel pun demikian. Jemaah memenuhi ruang ibadah. Ada yang berzikir, ada pula yang membaca Alquran. Sebagian lainnya secara berjemaah melaksanakan salat malam atau qiyamul lail. "Kalau malam selikur, biasanya memang ramai," kata Mohdor Ali, warga sekitar Makam Sunan Ampel.
Di Masjid Al Akbar Surabaya juga penuh dengan jemaah. Di masjid kebanggaan warga Jawa Timur itu, sekira 20 ribu orang datang mengikuti qiyamul lail berjemaah. "Salat malam 21 Ramadan di Masjid Al Akbar diikuti dua puluh ribu orang," kata Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor saat dikonfirmasi VIVA.
Dimulai dari pukul 01.30 sampai 03.00 WIB, qiyamul lail berjemaah dipimpin oleh Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya, KH Abdul Hamid Abdullah. Salat terdiri dari salat tahajud empat rakaat dua salam, salat tasbih empat rakaat dua salam, dan salat tasbih dua rakaat satu salam. "Jemaah berasal dari Surabaya dan berbagai kota lain di Jatim," ujar Helmy.