Polisi Ungkap Pelaku Rusuh Jakarta Dibayar Rp300 Ribu Per Hari
- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
VIVA – Sebanyak 300 lebih pelaku aksi unjuk rasa ricuh telah diamankan pihak kepolisian. Ratusan pelaku tersebut diamankan dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 21 dan 22 Mei kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, ratusan pelaku tersebut mayoritas berasal dari luar Jakarta.
"Mayoritas berasal dari Jawa Barat dan Banten," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Mei 2019.
Selain dari luar Jakarta, para pelaku yang sudah ditetapkan tersangka ini merupakan preman asal Tanah Abang yang dibayar. Rata-rata pelaku ini dibayar Rp300 ribu per harinya.
"Sisanya itu betul preman Tanah Abang. Preman Tanah Abang yang dibayar. Rp300 ribu per hari. Sekali datang dikasih duit," katanya.
Ratusan tersangka ini, lanjut Dedi, masih dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Penyidik masih menyelidiki peran masing-masing tersangka. Dari hasil penyelidikan tersebut, nantinya akan diketahui aktor intelektual dalang kericuhan aksi kemarin.
"Biar pemeriksaan tuntas dulu nanti akan ketemu aktor intelektualnya," ujarnya.
Penyidik juga masih mendalami dalang atau pemasok petasan yang digunakan massa aksi yang terlihat tak ada habisnya saat digunakan.
"Akan didalami semuanya dari mana dia dapat petasan itu, kemudian siapa yang memerintahkan mereka menggunakan petasan itu dalam rangka untuk provokasi, itu juga bisa membahayakan keselamatan bagi masyarakat maupun aparat keamanan," katanya.