Quraish Shihab: Aksi 22 Mei Tak Perlu

Cendikiawan muslim Muhammad Quraish Shihab di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri

VIVA – Cendekiawan muslim, Muhammad Quraish Shihab, turut angkat suara mengenai aksi 22 Mei. Quraish berharap aksi tersebut berjalan dengan damai dan tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat.

PSQ dan Perjalanan Dua Dekade, Membimbing Umat dengan Al-Qur'an

"Kita berdoa dan mengharapkan supaya semua berjalan aman, tidak menimbulkan perpecahan, tidak menimbulkan korban," kata Quraish di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2019.

Meskipun demikian, Quraish menilai, aksi tersebut tidak perlu ada. Dia beralasan, sudah ada tersedia berbagai mekanisme yang ada di dalam peraturan perundang-undangan.

Prof M Quraish Shihab Ajak Para Tokoh Agama Manfaatkan Mimbar Keagamaan untuk Menyampaikan Pesan Persaudaraan Manusia

"Sebenarnya hemat saya tidak perlu lagi, karena aspirasinya sudah terdengar dan ada jalan keluar yang disiapkan undang-udang. Jadi tidak perlu lagi," ujar Quraish.

Mantan Menteri Agama itu juga menjelaskan setiap umat Islam harus taat kepada siapa pun yang menjadi pemimpinnya. Meskipun semula tidak sepakat diangkatnya sang pemimpin tersebut.

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

"Agama menghendaki taat pada penguasa. Walaupun tidak setuju kepadanya. Harus taat demi mencapai, menciptakan kedamaian," kata Quraish.

Sebelumnya, massa akan mengadakan aksi 22 Mei 2019 yang juga bertepatan dengan rekapitulasi akhir suara hasil Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019. Aksi dipusatkan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). (ren)

Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama di Jakarta, Minggu 23 Maret 2025.

Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama, Ini Pesan M Quraish Shihab

Pendiri dan Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM), M Quraish Shihab menekankan pentingnya peran pemuka agama dalam membimbing umat.

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2025