Dua Kerusuhan dalam Sepekan, DPR Minta Dirjen PAS Dicopot
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Komisi III DPR RI mendesak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yassona Laoly untuk segera mencopot Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Sri Puguh Budi Utami. Hal itu harus disegerakan agar kerusuhan yang terjadi di rutan maupun lapas tak semakin melebar.
Anggota DPR RI Syahroni yang mendesak Menkumham untuk segera mengambil tindakan. Caranya, dengan mencopot Dirjen PAS dari jabatannya. Pihaknya juga akan segera memanggil Menkumham untuk menjelaskan apa yang menjadi permasalahan.
"Atas dua kasus kerusuhan yang terjadi di rutan Siak dan lapas Langkat, Dirjen PAS wajib dicopot," kata Syahroni di Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2019.
Dikatakan politisi partai Nasional Demokrasi (NasDem) ini, pencopotan harus segera dilakukan tanpa harus menunggu terlalu lama. Langkah tegas itu diperlukan agar kejadian ini tak semakin meluas.
"Karena saya menilai, semakin tidak dicopot akan semakin banyak kejadian baik di rutan maupun lapas," ujar Syahroni.
Pihaknya, kata Syahroni, sangat menyayangkan kasus kerusuhan di dalam lapas maupun rutan terjadi dalam sepekan ini. Terlebih dalam satu minggu ini dua kali kejadian terjadi yang menyita perhatian semua pihak.
"Kami sangat menyayangkan kejadian kerusuhan dan pembakaran berturut-turut terjadi di negeri kita ini," katanya.
Selain mengganti Dirjen PAS di posisi pimpinan, Syahroni juga meminta Menkumham untuk melakukan perubahan sistem. Langkah itu diperlukan agar kejadian serupa tak terulang lagi.
"Peraturan di dalam lapas maupun rutan juga harus dievaluasi. Karena ada kemungkinan dengan peraturan yang ada saat ini menyebabkan masalah kerap muncul," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam sepekan belakangan ini, narapidana di rutan narkotika Siak dan Lapas Narkotika Langkat, rusuh. Akibatnya, ratusan napi yang ada di dalamnya melarikan diri dari dalam penjara.
Dari kerusuhan yang terjadi, napi di rutan Siak membakar penjara dan menembak seorang perwira polisi. Sementara kerusuhan di lapas Langkat, 16 kendaraan dibakar napi dan ratusan warga binaan pemasyarakatan melarikan diri.