Dirjen PAS akan Investigasi Kerusuhan di Lapas Langkat
- Ditjen PAS
VIVA – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Sri Puguh Budi Utami, mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Klas III (Lapas Narkotika) Langkat, Sumatera Utara, Jumat, 17 Mei 2019. Ia menegaskan akan segera melakukan investigasi mendalam terkait kerusuhan yang terjadi di Lapas Langkat pada Kamis siang, 16 Mei 2019.
Utami mengapresiasi para narapidana yang tetap bertahan dan tertib masuk ke dalam blok saat kerusuhan berlangsung. Saat ini, narapidana yang melarikan diri secara bertahap telah kembali menyerahkan diri bahkan diantarkan langsung oleh keluarganya.
"Kami di sini sebagai pembina dan anda-anda yang akan dibina. Mari kita bekerja sama menjalankan peran kita untuk kebaikan bersama," kata Utami dalam keterangan persnya, Sabtu, 18 Mei 2019.
Utami berjanji akan memprioritaskan layanan terbaik untuk narapidana. "Segera dilakukan investigasi mendalam terkait semua kebijakan dan perlakuan pihak lapas," katanya.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Langkat lama dinonaktifkan, selanjutnya jabatan Kepala Lapas Narkotika Langkat akan dijabat oleh pelaksana harian Muhammad Tavip, Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Kemenkuham Sumatera Utara.
Khusus bagi narapidana yang belum kembali ke lapas, Utami berpesan kepada masyarakat yang melihat dan mengetahui keberadaan narapidana agar melaporkan kepada pihak berwajib. "Segera hubungi kepolisian atau lapas dan rutan terdekat, jika anda mengetahui keberadaan narapidana yang melarikan diri," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM mencatat warga binaan yang melarikan diri dari Lapas Narkotika Kelas III Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berjumlah 177 orang. Namun, yang berhasil diamankan kembali baru sekitar 109 napi. Tersisa 68 napi lagi yang belum menyerahkan diri.
Kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Langkat terjadi pada Kamis siang, 16 Mei 2019, sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian dipicu tertangkapnya seorang napi penyelundup sabu ke dalam lapas, sehingga napi berontak dan melarikan diri. Kejadian itu menyisakan kerusakan pada lapas itu, tepat di bagian pelayanan, yang hangus terbakar. Namun, api berhasil dipadamkan oleh petugas kebakaran.
Selain itu, kerusuhan ini menyebabkan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat yang terparkir di lapas itu, menjadi amukan napi. Alhasil, kendaraan tersebut ikut terbakar juga. (ase)