Wiranto: Khilafah Boncengi Keruwetan Pemilu

Menkopolhukam Wiranto.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyebutkan sejumlah ancaman yang mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa. Salah satunya kelompok khilafah yang disebut masih membonceng dalam perhelatan Pemilu 2019.

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

"Yang baru kemarin kita bubarkan, kita akan dijadikan negeri khilafah, ada. Tidak akui nasionalisme, tidak akui Pancasila, NKRI, kita bubarkan. Tapi sekarang masih bonceng lagi, dalam keruwetan pemilu kita. Ada," kata Wiranto di Grand Paragon, Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.

Wiranto juga mengakui ada bayang-bayang kemungkinan terjadinya konflik sosial. Dia mencontohkan seperti pihak yang mendengung-dengungkan melakukan people power.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Kita enggak usah sembunyi lah ya. Ada ancaman-ancaman yang mengatakan kalau kalah enggak usah lapor MK, people power," ujar Wiranto.

Kemudian, Wiranto juga mencontohkan pihak yang mengancam nyawa presiden. Hal-hal ini yang menurut Wiranto kemudian jadi membangun opini yang tidak benar di media sosial.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Ada lagi, saya perlu darahnya presiden kita sembelih. Itu lebih gila lagi kan," kata mantan Panglima ABRI ini.

Pendiri Partai Hanura ini juga menyindir kubu pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menyindir kubu 02 yang jika kalah tak percaya hasil pemilu.

"Kalau 02 menang, kita pesta. Kalau 02 kalah, duduki, tidak percaya, kita nyatakan menang, ini kan ada. Ada. Ini bukan karangan Pak Wiranto, ada," kata Wiranto.

ilustrasi Media sosial.

Pengamat Tengarai Gerakan Demo RUU Pilkada usai Putusan MK Disusupi Kelompok Radikal

Pengamat kebijakan publik mengatakan, ramainya konfrontasi akibat rencana pembahasan RUU Pilkada merupakan bagian dari berdemokrasi, dan ini menimbulkan gesekan.

img_title
VIVA.co.id
28 Agustus 2024