Industri Petrokimia Besar Siap Berinvestasi di JIIPE Gresik Jawa Timur
- timesindonesia
Ia juga optimistis investasi dan ekspansi di sektor industri manufaktur akan semakin menggeliat usai perhelatan pemilihan umum dan pemilihan presiden, beberapa waktu lalu. Ini sekaligus membuktikan bahwa iklim ekonomi, politik dan keamanan di Indonesia masih kondusif, yang akan meningkatkan rasa kepercayaan para investor dalam berusaha.
“Kontribusi manufaktur terhadap PDB konsisten paling tinggi. Kemudian, beberapa sektor industri pertumbuhannya ada yang double digit dan melampaui pertumbuhan ekonomi. Kita juga melihat bahwa ke depan investasi itu akan meningkat, salah satu indikatornya adalah pembelian lahan di kawasan industri yang terus naik," ujarnya.
Pada triwulan I-2019, sektor manufaktur yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 18,98 persen. Disusul industri pengolahan tembakau yang tumbuh hingga 16,10 persen, kemudian industri furnitur tumbuh 12,89 persen serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 11,53 persen.
Kinerja positif juga diikuti oleh industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman yang mengalami pertumbuhan 9,22 persen, industri logam dasar tumbuh 8,59 persen, serta industri makanan dan minuman tumbuh 6,77 persen. Sektor-sektor manufaktur ini yang mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan I-2019 sebesar 5,07 persen.
“Sebagian besar industri-industri tersebut adalah yang sedang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Sektor ini yang memiliki dampak ekonomi besar dan kriteria kelayakan implementasi industri 4.0,” tegas Airlangga.
Itulah alasannya seperti yang disebutkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapa salah satu industri petrokimia skala besar siap berinvestasi di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. (*)