Kesal  Selalu Dinasihati, Pencandu Narkoba Bunuh Ayah Kandung

Ilustrasi Pembunuhan
Sumber :
  • Freepik

VIVA –  Tidak terima terus dinasehati untuk berhenti mengkonsumsi sabu. Pencandu narkoba bernama Haga Juakta Sembiring tega membunuh ayah kandungnya sendiri di rumah kontrakan pelaku di Pasar I Gang Inpres, Lingkungan V Bela Rakyat,  Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

DPR Sebut Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Brutal dan Sangat Ekstrem

"Kejadiannya, Senin malam, 13 Mei 2019, sekitar Pukul 21.00 WIB. Kita ke lokasi setelah mendapat telepon ada ribut di rumah itu," ujar Kanit Reskrim Polsek Kuala, Iptu Andri Siregar kepada wartawan, Selasa 14 Mei 2019.

Pria berusia 30 tahun itu, menikam dada Sempurna Sembiring yang juga ayah kandungnya meggunakan parang hingga  Sempurna tewas di tempat. Andri mengatakan, dari keterangan saksi yang juga tetangga pelaku, sebelum terjadi penikaman Haga dan Sempuran terlibat pertengkaran hebat.  

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Usai membunuh ayahnya, pelaku tidak melarikan diri. Kepada polisi yang terjun ke TKP ia mengakui telah membunuh pria berusia 57 tahun itu.
“Mana bapakmu,” tanya petugas ketika itu.  “Di kamar Pak sudah kubunuh" ucap Haga. 

Setelah mengamankan Haga, aparat kepolisian menemukan Sempurna sudah telentang tidak bernyawa di dalam kamar rumah kontrakannya. Baju kausnya sobek dan berlumuran darah. 

Karena Warisan Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Ujungnya Menyesal

Di hadapan petugas kepolisian dalam pemeriksaan, Haga mengaku membunuh ayahnya karena kesal terus dinasihati. "Tersangka ini pemakai narkoba aktif, jenis sabu-sabu, sejak 2010. Sudah berulang kali dia dinasihati ayahnya," ucap Andri.

Sang ayah yang tinggal di Jalan Samanhudi, Bela Rakyat, Kuala, Kabupaten Langkat. Meski tidak tinggal satu rumah, tapi korban selalu menyambangi kontrakan Haga. Setiap siang dan malam dia mengantarkan makanan untuk putranya itu. Setiap datang dia kerap memberi nasihat.

"Setiap hari ayahnya mengantarkan lauk makanan ke rumah kontrakan tersangka. Itu tadi, setiap kali datang dinasihati. Tadi malam puncaknya, begitu diantar sayurnya dan dinasihati lagi, ada di situ parang ditikamnya ayahnya," ujar Andri.

Dari lokasi, petugas menyita sebilah parang bergagang kayu, sehelai kaus berkerah berwarna hijau lumut dan singlet berlumur darah.

"Kita masih mendalami kasus ini. Tersangka dan para saksi masih kita periksa," kata Andri. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya