Tak Punya Biaya, Ibu Ini Melahirkan di Lapangan Ditemani Anaknya
- VIVA / Bobby Andalan (Bali)
VIVA – Cerita pilu datang dari Pulau Bali. Seorang ibu memilih melahirkan anaknya di sebuah tanah lapang ketimbang di di rumah sakit. Entah apa yang mendorongnya, diduga lantaran tak memiliki biaya persalinan, ibu bernama Karina Lisiana melahirkan anak keduanya di tanah lapang tak jauh dari kamar kos-kosannya di depan SMK Mengwitani, Kabupaten Badung.
Kapolres Badung, Ajun Komisaris Besar Polisi Yudith Satriya Hananta membenarkan peristiwa itu. Ibu berusia 35 tahun itu kemudian dievakuasi oleh personelnya dari jajaran Satlantas Polres Badung. "Ya benar. Untuk data detailnya silakan hubungi Humas Polres Badung," kata Yudith dihubungi VIVA, Senin malam 13 Mei 2019.
Kasubag Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Oka Bawa menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika Minggu sore 12 Mei 2019 sepasang suami istri datang melaporkan kepada petugas Satlantas Polres Badung. Mendapat laporan masyarakat, Kanit Laka Polres Badung Iptu I Made Sujana didampingi anggotanya Bripka I Made Sugiarta dan bripka Pande Setiawan langsung menuju lokasi.
Benar saja, di lokasi seorang ibu sudah terbaring lemah menahan sakit hendak melakukan persalinan. "Jadi, kemungkinan karena tak memiliki biaya dan sudah tidak tahan dengan rasa sakit sehingga dia (Karina Lisiana) mengambil inisiatif melahirkan di tanah lapang ditemani anak lelakinya yang masih kecil," kata Oka.
Mengetahui demikian, petugas kepolisian segera melakukan pertolongan pertama untuk proses persalinan. Sementara petugas lainnya menghubungi ambulans untuk mengevakuasi Karina Lisiana.
"Beberapa anggota ada yang memberi pertolongan pertama seperti memberikan selimut, alas melahirkan dan lainnya. Sementara ambulance sudah dihubungi untuk mengevakuasi ibu tadi," katanya.
I Made Sujana yang ikut membantu korban menceritakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.30 WITA. Tak butuh waktu lama untuk mengevakuasi korban, karena ambulans telah tiba. Korban langsung dibawa menuju Puskesmas Mengwi.
"Ini soal kemanusiaan dan ini pula tugas kami selaku pengayom masyarakat. Terima kasih saya ucapkan kepada masyarakat yang telah memberikan informasi, sehingga bayi dan ibunya dapat kita selamatkan. Ini kita jadikan ladang yang subur untuk menanam kebajikan," kata Sujana.
Tak cukup hanya mengevakuasi korban, petugas Satlantas Polres Badung juga rela merawat anak pertama Karina Lisiana yang masih kecil. Pakaian dan nutrisi yang cukup disediakan dengan baik. Saat ini, bocah kecil itu masih dijaga dan dirawat di Satlantas Polres Badung.
Demi mendapat pelayanan yang lebih baik, kini korban telah dievakuasi dan mendapat perawatan di RSUD Mangusada Kapal. "Anaknya perempuan dengan berat 1,9 kilogram. Karena kondisi kesehatan yang kurang baik untuk anaknya dan Puskesman keterbatasan alat, maka ibu dan bayi itu dirujuk ke RSUD Mangusada Kapal," ucapnya.
Saat ini, anak pertama Karina Lisiana masih dalam perawatan di Satlantas Polres Badung lantaran di rumah sakit tak ada tempat penitipan anak. Hingga kini pihak kepolisian masih menghubungi keluarga korban yang berada di Pulau Jawa.
"Kami tidak tahu suaminya di mana. Kami belum tanya sejauh itu. Biar kesehatannya membaik dulu," kata Oka.