Petani Garut Inisiatif Bentuk Koperasi Kelola Lahan Perhutani
- timesindonesia
Sejumlah petani muda di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berinisiatif membentuk koperasi untuk mengelola usaha wanatani komoditas kayu dan jeruk di kawasan hutan produksi milik Perhutani.
“Saat ini kami telah merintis kelompok koperasi yang beranggotakan para petani muda dan mengelola kebun jeruk seluas 3 hektare di Desa Mekarsari, Cikajang, Garut milik kami sendiri,” kata Ketua Kelompok Koperasi Eptilu Incorporated (KEl) Rizal Fahreza di Kebun Jeruk Eptilu yang terletak di Jl Raya Cikajang km 24 Garut, Jawa Barat, Minggu (12/9/2019).
Sarjana dari sebuah perguruan tinggi ternama di Bandung itu baru berusia 27 tahun bersama rekan-rekannya yang rata-rata berusia di bawah 35 tahun mengusahakan budidaya jeruk siam Garut, tomat, dan kentang serta produk hortikultura lainnya sejak 2017.
Kelompok koperasi itu pada awalnya disarankan untuk segera memiliki badan hukum yang representatif oleh Menteri BUMN Rini Soemarno agar dapat mengelola hutan produksi di kawasan Perhutani seluas 100 hektare.
“Kemudian diputuskan kelembagaan dalam bentuk koperasi sehingga kami berinisiatif membentuk KEi dengan model pengelolaan agroforestry business,” kata Rizal Fahreza.
Menurut Rizal Fahreza, pihaknya mengembangkan usaha utama jeruk siam dengan latar belakang potensi pasar buah di Indonesia yang masih begitu besar atau baru terpenuhi 20 persen dari seluruh kebutuhan.
Sejumlah inovasi yang telah dilakukan di antaranya membuka pasar khusus untuk kafe, restoran, konsumen perusahaan, dan konsumen perumahan di wilayah Garut, Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta. KEi juga mengelola produksi, distribusi, hingga marketing produk sayuran.