Kisah Sopir Grab di Garut Terima Order Antar Jenazah
- Diki Hidayat/VIVA.co.id
VIVA – Sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial, jenazah dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr Slamet Garut Jawa Barat diantar pulang dengan menggunakan jasa Grabcar. Alasan pihak keluarga memilih jasa Grab untuk membawa jenazah, karena tak mampu membayar ambulans di RSU dr Slamet Garut.
Yuni seorang perempuan yang merupakan sopir Grab, bercerita Rabu 1 Mei 2019 lalu dia mendapat order membawa jenazah. Rute yang ditempuh berjarak sekitar 60 Km, dari RSUD menuju Kecamatan Banjarwangi, Garut.
"Jadi waktu itu, ada pesanan membawa jenazah, malam-malam ya saya terima, " ujarnya, Rabu 8 Mei 2019.
Dari beberapa informasi disebutkan bahwa keluarga jenazah asal Kecamatan Banjarwangi Garut tersebut bingung tak memiliki cukup uang untuk membayar ambulancs. Akhirnya Grab lah salah satu jasa yang bisa membantu untuk membawa pulang jenazah.
"Kayaknya iya keluarga itu tak mampu bayar untuk jasa ambulans, " ungkap Yuni.
Kisah jenazah diantar Grab tersebut menjadi viral, setelah sejumlah akun media sosial merespons unggahan video Grab mengantar jenazah. Salah satu akun yang mengunggah video tersebut laman Facebook Liputan Garut.
Yuni disebutkan mendapat uang Rp230 ribu dari jasa mengantar jenazah. Sontak kisah jenazah diantar Grab ini mendapat respons dari warganet. Mulai dari yang memuji sang sopir Grab, juga menyesalkan mahalnya harga sewa ambulans untuk antar jenazah.
Salah satu warganet ada pula yang berkomentar bahwa menyewa jasa ambulans memang cukup mahal hingga Rp7,5juta, padahal jarak tempuh tak sejauh Grab mengatar jenazah.
" Murah segitu mah, waktu almarhum ponakan, sewa ambulans masjid dekat rumah, dipinta jasa nganter Rp7,5juta," ungkap akun Muhammad Irfan dalam kolom komentar unggahan Liputan Garut dalam laman Facebook.