JK: Tim Pengkaji Ucapan Besutan Wiranto Bukan Saja untuk Tokoh

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA / Reza Fajri

VIVA – Pemerintah, seperti yang diumumkan Menkopolhukam Wiranto, akan membentuk tim hukum nasional untuk mengkaji tindakan atau ucapan dari tokoh-tokoh tertentu yang bisa dianggap melanggar aturan hukum. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai apa yang disoroti Wiranto adalah pelanggaran hukumnya.

Bukan Kaleng-kaleng, Ini Sepak Terjang 4 Jenderal TNI 'Pembisik' Presiden Prabowo

"Saya kira Pak Wiranto mengatakan siapa yang melanggar hukum," kata JK di Kantor Wapres di Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa 7 Mei 2019.

Menurut Wapres, ini buah dari perkembangan teknologi informasi. Di mana banyak orang yang melakukan ujaran kebencian dan hasutan di internet atau media sosial.

Daftar Nama Penasihat Khusus Presiden Prabowo dan Bidang-bidangnya

"Cara orang mencerca dengan medsos. Itu tidak semuanya tercantum dalam aturan-aturan yang sudah ada," ujar JK.

Dia menegaskan, tidak semua orang yang mengkritik harus dikenai hukuman. Menurutnya yang dilarang adalah pelanggaran hukum dan berlaku untuk semua orang.

Deretan Penasihat Khusus Prabowo, Ada Luhut, Dudung, hingga Terawan

"Namanya hukum kan tidak mengatakan hanya berlaku untuk tokoh, kan tidak. Siapa saja," ucap Wapres.

Mengenai apakah perlu ada aturan baru untuk menjadi landasan tim itu, menurutnya hal itu tidak diperlakukan. Karena menurutnya sudah ada aturan-aturan terkait itu yang diberlakukan.

"Enggak. Kan ada semua aturan tentang media ada semua. Kebebasan pers juga dijaga. Tetapi ada batasannya juga kan," kata JK. (ren)

Jenderal (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amier, seragam TNI AD di belakang Soeharto

Kisah Jenderal TNI Asal Bugis Gebrak Meja di Hadapan Soeharto

Momen tegang Jenderal (Purn) TNI Andi M. Jusuf Amier gebrak meja di hadapan Soeharto, bantah tuduhan adanya ambisi ppolitik.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024