Berhasil Kurangi Kemiskinan, Baznas Lamongan Belajar ke Banyuwangi
- timesindonesia
Awalnya, imbuhnya, angka kemiskinan di Banyuwangi juga masih tinggi. Di tahun 2010, jumlahnya mencapai 20,09 persen. Bahkan di tahun 2014 banyak ditemukan orang miskin baru.
Maka, mulailah pemkab membuat sistem yang terintegrasi antar SKPD, khususnya dengan Bappeda. Data kemiskinan yang ada di Badan Pusat Statistik pun terintegrasi dengan Bappeda, by name by address.
Ketua Komisioner Baznas Samsudin Adlawi menambahkan, Baznas menggeber berbagai program yang sinergis dengan program pengentasan kemiskinan pemkab. Seperti, program rantang dhuafa yang memberikan bantuan makanan gratis kepada lansia miskin sebatang kara, Banyuwangi Sehat yang memberikan bantuan kepada keluarga pasien miskin yang dirawat di Rumah Sakit, Banyuwangi cerdas yang memberikan bantuan pendidikan bagi siswa miskin tingkat SD-PTN, hingga bedah rumah.
“Namun kami pastikan, program Baznas tidak akan tumpang tindih dengan program pemkab karena kami menggunakan data yang sama dari TKPK daerah, sehingga Baznas hanya akan meng-cover warga yang memang belum menerima program pemkab. Misalnya, kami hanya akan memberikan bantuan rantang dhuafa kepada lansia miskin yang belum mendapatkan rantang kasih dari pemkab,” kata Sunarto.
Sunarto menambahkan lagi, Pemkab juga membentuk Tim Pemburu Kemiskinan, Tim Pemburu Anak Putus Sekolah, menggelar pelatihan bagi perangkat desa untuk bisa menyelesaikan urusan pembuatan Surat Pernyataan Miskin (SPM) di tingkat desa, hingga meluncurkan Aplikasi Jalin Kasih, sebuah aplikasi pengentasan kemiskinan terintegrasi yang berisi data digital semua masalah kemiskinan yang sangat rinci berbasis geospasial.
Inovasi-inovasi tersebut, melengkapi inovasi sebelumnya yang telah dibuat pemkab. Seperti Bantuan Operasional Siswa (BOS) dan program Siswa Asuh Sebaya (SAS), dimana secara periodik siswa yang mampu menyisihkan uang sakunya untuk membantu kebutuhan belajar siswa yang tidak mampu.
Pemkab juga menggandeng beberapa perusahaan dan perbankan agar mau mengeluarkan program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk mengentaskan rakyat miskin. (*)