Amnesty International Bawa Kasus Novel Baswedan ke Kongres AS
- istimewa
VIVA – Tim Amnesty International untuk wilayah Asia Pasifik menyatakan komitmen untuk membantu mengungkap Kasus teror air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Perwakilan Amnesty International Amerika Serikat (AI USA) untuk wilayah Asia Pasifik, Francisco Bencosme, telah mendatangi KPK dan menemui Novel Baswedan. Ini untuk mendalami kasus serangan air keras itu.
Dalam pertemuan tersebut, Francisco telah mendengarkan pemaparan dari Novel Baswedan terkait perkembangan kasus yang menimpanya. Selain itu juga rentetan serangan terhadap pegawai KPK dalam beberapa tahun terakhir.
Pengungkapan kasus ini dilakukan karena bagi Amnesty International, Novel Baswedan adalah pembela HAM pada sektor antikorupsi. Dia berhak mendapatkan keadilan atas peristiwa penyerangan keji itu.
Sebagai bentuk komitmen Amnesty International untuk melakukan advokasi di level internasional, Francisco akan menyampaikan kasus Novel Baswedan kepada pengambil kebijakan di Amerika Serikat termasuk di dalam forum resmi Kongres Amerika Serikat.
Kebijakan tersebut merupakan langkah advokasi internasional lanjutan yang dilakukan oleh Amnesty International setelah sebelumnya mengangkat kasus Novel Baswedan dalam sesi sidang Dewan HAM PBB ke-40 di Jenewa.
"Kami sebagai bagian dari komunitas international akan membahas kasus Novel Baswedan dan serangan-serangan lainnya terhadap pegawai KPK dengan pemangku kebijakan di Amerika Serikat, termasuk Kongres Amerika Serikat.Agar mereka bisa mengangkat isu tersebut dalam pertemuan mereka dengan perwakilan Indonesia di masa yang akan datang," Communications Officer, Amnesty International Indonesia, Haeril Halim dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Minggu 28 April 2019.
Selain itu, diharapkan juga ada dorongan dari komunitas internasional untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Hal ini sangat penting untuk memperkuat upaya advokasi nasional oleh kelompok masyarakat sipil yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun.
Dalam keterangan ini, Francisco juga menyampaikan bahwa rentetan serangan terhadap pegawai dan penyidik KPK termasuk kegagalan penegak hukum untuk mengungkap pelaku dan dalang penyerangan kasus Novel Baswedan. Ini juga menjadi penyimpangan dari komitmen pemerintahan Jokowi untuk menghapuskan korupsi di Indonesia.
Francisco juga mendorong agar Presiden Jokowi membentuk TGPF kasus Novel Baswedan dan memastikan bahwa tim tersebut tidak diisi oleh pihak-pihak yang diindikasikan terlibat dalam kasus penyerangan tersebut.
Serangan terhadap Novel Baswedan adalah kekerasan struktural yang tidak hanya telah menyerang Novel, tapi juga sistem KPK yang selama lebih dari satu dekade gigih melawan korupsi.
Selain itu, Amnesty International Amerika Serikat (AI USA), berharap agar ada keadilan yang nyata serta bersifat akuntabel. Agar para pelaku yang terlibat dalam penyerangan Novel Baswedan segera diadili.