Mengenal Jeren Kencak, Salah Satu Kesenian di Bondowoso
- timesindonesia
Menurutnya, di Bondowoso banyak yang punya kuda untuk Jeren Kencak, misalnya ada di Sukosari, di Tlogosari dan beberapa daerah yang lain.
Dia juga menjelaskan bahwa pawangnya adalah satu orang kalau atraksi, sedangkan untuk kuda kencak baru membutuhkan dua orang. “Kalau kencak itu, hanya bisa berjingkrak-jingkrak. Kalau atraksi bisa nyembah, berdiri, duduk dan tidur,” sambungnya.
Dalam setiap latihan tersebut, dia bersama pemilik kuda kencak yang lain juga melibatkan anak muda. Tujuannya agar ada regenerasi. "Ya suapaya kesenian ini tidak hilang. Harus melibatkan anak muda juga, biar kesenian ini lestari," harapnya.
Seperti diakuinya, pria asli Kabupaten Bondowoso ini, menekuni kesenian Jeren Kencak sejak tahun 1991, saat berumur 20 tahun. Sampai saat ini dia tetap melestarikan kekayaan Nusantara tersebut.(*)