Yayasan Bakrie Amanah Salurkan Dana Rp2,5 Miliar pada Ramadhan 2019
- VIVA/Syaefullah
VIVA – Yayasan Bakrie Amanah akan menyalurkan bantuan dan kegiatan selama bulan suci Ramadan 1440 Hijriah di berbagai wilayah Indonesia.
"Kita akan mengupayakan penyaluran Rp2,5 miliar untuk masyarakat, hanya di bulan Ramadan," ujar Ketua Yayasan Bakrie Amanah, Hendrajanto Marta Sakti, dalam acara Tarhib Ramadan yang digelar di lantai 36 Bakrie Tower Jakarta Selatan, Rabu, 24 April 2019.
Diharapkan, dengan dana yang digelontorkan oleh Yayasan Bakrie Amanah ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat secara luas pada bulan Ramadan tersebut. "Target kita akan menjangkau 75 ribu penerima manfaat dari Rp2,5 miliar," ujarnya.
Untuk itu, ia menekankan kepada semua kelompok usaha Bakrie agar bersama-sama bersinergi agar program Ramadan yang dilaksanakan oleh Yayasan Bakrie Amanah ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Kita yang mau tekankan sinergi, jadi kita sebagai kelompok usaha Bakrie harus sama-sama bersinergi agar program-program kita di Ramadan ini bisa berjalan dengan lebih baik. Jadi masing-masing dari kelompok usaha Bakrie mengkoordinir menjadi satu program kita supaya acara kita berbagi kepada masyarakat lebih besar lagi," katanya.
Dia menambahkan, menjelang dan selama bulan Ramadan banyak sekali agenda yang akan dilakukan oleh Yayasan Bakrie Amanah.
Pada 30 April 2019, Bakrie Amanah akan melaksanakan event Olimpiade Islam Anak atau OMAR yang merupakan ajang kompetisi antarsiswa tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang. Dalam OMAR kegiatan yang diperlombakan antara lain lomba mewarnai, lomba fashion show tingkat PAUD lomba Da'i, lomba cerdas cermat, lomba tahfidz al Al-Qur'an dan lomba Musabaqoh Tilawatil Qur'an tingkat SD.
Kemudian, pada pelaksana Ramadan untuk Negeri 2019 ini, Bakrie Amanah menargetkan untuk dapat berbagi kepada 75 ribu penerima manfaat di berbagai wilayah seluruh Indonesia, dengan target meliputi, anak-anak yatim duafa, keluarga lansia duafa, keluarga penyintas bencana alam, guru-guru di daerah pedalaman dan santri tahfidz al-Al-quran.