Prosesi Jumat Agung: Tradisi Cium 'Tuan Ma' di Larantuka Flores
- bbc
Apolonia menuturkan bukit itu ditata sebagai salah salah satu pusat doa dan devosi kepada Bunda Maria, seperti kota Fatima di Portugal. Namun, dengan jumlah penginapan yang masih terbatas, permasalahan penginapan selalu dihadapi para peziarah setiap tahunnya.
Pemuda masjid amankan prosesi Semana Santa
Warga pun menyediakan kamar di rumahnya sebagai penginapan alternatif, termasuk salah satu warga Muslim, Kalsum.
"Saya tidak keberatan karena memang kita di lingkungan sini juga sudah biasa itu, apalagi antara kawin-mawin. Jadi kami sudah anggap Muslim sebagai saudara," kata Kalsum. Setidaknya ada 120 rumah warga di Larantuka yang disediakan sebagai penginapan alternatif untuk peziarah yang akan melakukan prosesi Jumat Agung. Tak cuma itu saja wujud toleransi antar umat beragama di Larantuka.
Uskup Larantuka Feansiskus Kopong Kung mengatakan pada saat prosesi Jumat Agung, banyak pemuda masjid yang ikut berpartisipasi mengamankan jalannya prosesi ini. "Mereka mengawal proses ini untuk berjalan baik dengan orang muda Katolik, mereka berbaur," kata Kopong.
Peziarah mengunjungi Kapela Tuan Ma di Larantuka untuk melakukan prosesi Buka Tuan Ma, atau mencium Tuan Ma, yang dianggap sebagai perwujudan Bunda Maria. - BBC
"Bunda yang berduka"
Prosesi Jumat Agung yang digelar Jumat (19/04) menjadi puncak agenda tahunan wisata religi di Larantuka. Pada Jumat Agung patung Bunda Maria diarak dari kapela Tuan Ma menuju kapela Tuan Ana untuk menjemput Patung Yesus sesuai rute Tikam Turo, yaitu tiang-tiang lilin berjarak sekitar 5 kilometer.