AJI Buka Pelatihan Tangkal Hoax bagi Masyarakat
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA – Trainer bersertifikasi Google dari AJI Indonesia, Ratna Ariyanti mengatakan, berita bohong atau hoax terbagi menjadi dua. Ada misinformasi dan disinformasi.
Hal itu dikemukakan Ratna dalam acara bertema 'Millennials Tangkis Hoax Bersama Pertamina' bersama Pertamina dan VIVA, serta Program Studi Komunikasi Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, di Gedung PSP 3 IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019. Acara dihadiri 324 orang mahasiswa.
Misinformasi adalah informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar. Sementara itu, disinformasi yaitu informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah. "Ini (disinfmorasi) disengaja," kata Ratna.Â
Mis dan disinformasi ada tujuh macam. Pertama satire, konten menyesatkan, konten aspal, konten pabrikasi, tidak nyambung, konteksnya salah, serta konten manipulatif.
Dia membeberkan, ada beberapa cara mencari tahu kebenaran suatu berita, baik itu dalam bentuk tulisan, foto, dan video. Misalnya, menggunakan portal berita, sampai mencari dengan menggunakan google reverse image search. "Cari fungsi foto sudah pernah beredar atau belum di internet," katanya.
Bagi pemula, menggunakan google reverse image search adalah cara termudah. Sebenarnya, masih banyak lagi cara untuk mencari kebenaran berita di google, seperti memakai google maps.
"Pakai google maps cek dimana video diambil dan foto diambil. Pakai google street view bisa menangkap (lokasi) gedung benar atau tidak," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, AJI membuka layanan pengaduan terkait berita bohong atau hoax yang akan ditindak secepatnya. AJI juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin ikut pelatihan menangkal hoax. "Selain buat jurnalis ada juga untuk publik tapi goals-nya sama." (mus)Â