Logo timesindonesia

Wow, Penjual Durian Jadi Caleg

I Wayah Sukrayasa bersama istri dan anak bungsunya saat menjajakan buah durian di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (3/4/2019). (FOTO Khadafi/TIMES Indonesia)
I Wayah Sukrayasa bersama istri dan anak bungsunya saat menjajakan buah durian di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (3/4/2019). (FOTO Khadafi/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Di bawah pohon rindang yang berderet di pinggir Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Kabupaten Gianyar, Bali, I Wayah Sukrayasa (51) terlihat melayani beberapa pembeli buah durian yang ia jajakan di atas mobil pik up warna hitamnya.

Pria asal Dusun Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem Bali ini, mengenakan kaos polo berwarna biru memakai celana pendek hitam dan tanpa alas kaki terlihat sibuk  membelah buah durian dengan mengunakan parang untuk para pembelinya. 

Menariknya, kepada para pembelinya ia juga  memperlihatkan selembar kertas Calon Legislatif (Caleg) DPRD yang disana ada foto dirinya.

"Iya saya (Caleg) dari Dapil (Daerah Pemilihan) 4 Karangasem, nomor urut 8, Partai Gerindra," ucapnya, Rabu (3/4/2019). 

Dapil 4 melingkupi Kecamatan Selat, Kecamatan Rendang dan Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali.

Sukrayasa mengaku, selain menjadi penjual buah duren dirinya juga Caleg di Kabupaten Karangasem, Bali. Ia mengaku sudah sangat lama menjadi penjual buah-buahan. Dengan menggunakan mobil pikap hasil dari kredit, ia saban hari berkeliling dari kawasan Gianyar dan Denpasar.

"Setiap hari saya jualan sama istri. Kalau anak libur sekolah saya ajak berjualan. Iya berangkat dari jam 8 dari rumah, kalau ke sini sekitar 2 jam perjalanan. Kadang pulangnya jam 11 malam. Kalau pengasilan dalam  satu hari bisa sampai Rp 500 ribu. Cukup buat beli minyak (Bensin) dan kebutuhan rumah tangga," ungkap ayah tiga anak ini.

Sukrayasa juga menceritakan, awal ia nekat menjadi Caleg, niatnya hanya ingin menjembatani aspirasi masyarakat, khususnya di desanya yang terpencil dan di dekat dengan Gunung Agung.

"Saya memberanikan diri, untuk maju dan ikut di Partai untuk menjembatani aspirasi masyarakat. Walaupun, ada orang-orang mengatakan kalau sudah duduk nanti lupa. Saya akan tetap menjembatani aspirasi agar ada pemerataan dan segala macamnya," ujarnya.