Ditinggal Mobil Petugas, Empat Wartawan Telantar di Gunung Tambora

Para awak media berjalan pulang setelah ditelantarkan pihak Balai Taman Nasional
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Empat awak media di Bima, Nusa Tenggara Barat, telantar di tengah hutan Gunung Tambora akibat ditinggal mobil Taman Nasional Gunung Tambora, Selasa, 2 April 2019. Keempatnya adalah Edy Irawan (MNC Group), Azhar (Net TV), Hermansyah (Bimeks Group), Agus Gunawan (Metromini). 

Seorang Wartawan AS Ditembak Mati Tentara Rusia di Ukraina

Kronologis kejadian bermula saat para awak media tersebut pergi meliput pohon lebah madu bersama Kantor Balai Taman Nasional Tambora (BTNT) dengan menggunakan tiga mobil dinas. Sesampainya di lokasi, para awak media meliput pohon lebah yang rencananya menjadi tempat panen raya madu di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. 

Namun, saat keempat awak media kembali ke lokasi mobil di parkir, ternyata mobil tersebut telah pergi meninggalkan mereka. Salah seorang wartawan, Agus, menyesali sikap petugas BTNT yang meninggalkan mereka tanpa memeriksa dulu anggota yang ikut dalam rombongan.

Polisi Tangkap 4 Pelaku Pengeroyokan Wartawan di Sumut

"Kami ditinggal di tengah hutan lebat yang masuk wilayah Hutan Tanaman Industri (HTI). Saya menyesalkan tingkah Kepala Balai Taman Nasional Tambora yang juga ikut dalam rombongan tersebut. Mereka pulang dari lereng Tambora tanpa ada konfirmasi setelah tak lama tiba di lokasi," kata dia. 

Akibat insiden tersebut, para awak media pulang dengan berjalan kaki menempuh waktu sekitar empat jam perjalanan. Beruntungnya, di tengah perjalanan ada petani yang mengantar keempat wartawan apes itu ke pemukiman warga.

Beritakan Tambang Ilegal, Wartawan di Sumut Dikeroyok

"Hampir kami putus asa jika memikirkan perjalanan pulang. Beruntung ada warga yang membantu mengantarkan kami berempat menggunakan sepeda motor," kesalnya. 

Tiba di perkampungan warga, keempat wartawan beristirahat sejenak melepas letih setelah perjalanan dari hutan lereng tambora,

"Kami disuguhkan air dan makanan oleh warga setelah tiba di Desa Oi Saro," ungkap Agus.

Wartawan MNC Group, Edy Irawan, juga menyesalkan sikap Kepala BTNT dan jajaran yang tega meninggalkan wartawan di hutan belantara itu.

"Sikap kepala BTNT ini sangat tidak manusiawi, kok tega meninggalkan kami tanpa koordinasi," kata dia.

Sementara pihak BTNT, Abdullah sebagai sopir dikonfirmasi mengaku tidak ada niat untuk meninggalkan para awak media.

"Saat itu saya diperintahkan untuk putar balik mobil, tiba-tiba semua rombongan naik untuk kembali, saya tidak bisa berbuat apa," kata dia.

Polisi berikan keterangan pers kasus penganiayaan wartawan di Kabupaten Madina.

Motif Pengeroyokan Wartawan di Madina karena Beritakan Ketua OKP

Pelaku pengeroyokan tak terima Ketua OKP terus dijadikan pemberitaan. Salah satu berita penambangan ilegal.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022