Virus Trojan Serang Ratusan Komputer UNBK di Medan
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Virus bernama Trojan dilaporkan menyerang dan menjangkiti ratusan komputer yang dipakai untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMA Negeri 4 Medan, Sumatera Utara. Sebanyak 331 siswa gagal mengikuti ujian dan harus menjalani ujian susulan.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara mengonfirmasi kabar serangan virus Trojan itu ke komputer-komputer UNBK di SMA Negeri 4 Medan. Dinas juga sudah menyelidiki dan mengetahui penyebabnya.
"Virusnya jenis Trojan. [komputer-komputer UNBK] terjangkit karena hardisk kurang steril. Satu jaringan [terjangkit], jadi kena yang lainnya," Duta Salendra, anggota Tim Help Desk UNBK pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, di Medan, pada Selasa, 2 April 2019.
Sebenarnya, kata Duta, virus serupa pernah menyerang komputer-komputer sekolah di Medan, namun kala itu ketika simulasi UNBK. Maka serangan virus itu segera dapat diatasi dan tak mengganggu ujian seperti sekarang.
Ia mengungkapkan, virus yang berasal hardisk tidak steril itu menyebar ke jaringan seluruh server di SMA Negeri 4 Medan kemarin. Dia mengklaim, komputer-komputer itu sudah dibersihkan dari virus-virus apa pun dan sudah dapat digunakan untuk UNBK hari ni.
Duta juga memastikan bahwa virus itu bukan ulah dari peretas atau hacker. Sebab, dia beralasan, aksi peretas dapat terjadi bila terkoneksi internet. Namun UNBK semi-online, karena terkoneksi ke jaringan internet saat para peserta mengunggah lembar jawaban ujian ke server Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.
"Tidak ada hacker. Koneksi ke pusat atau ke internet saat upload saja. Password-nya kita dapat secara offline pada pagi hari. Istilahnya: token. Kita minta baru muncul. Jadi semi-online: tipe online, ada offline," katanya.
Sebanyak ?535 siswa SMA Negeri 4 Medan mengikuti UNBK sejak kemarin. Namun 331 siswa di antaranya terkendala gara-gara komputer-komputer mereka terserang virus.
Ratusan siswa itu dijadwalkan mengikuti UNBK susulan pada 15 April 2019 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tim Help Desk terus siaga untuk mengatasi hal serupa terjadi lagi.